kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Wahana Interfood (COCO) raih kinerja baik berkat produk Compound Chocolate


Jumat, 09 Agustus 2019 / 18:29 WIB
Wahana Interfood (COCO) raih kinerja baik berkat produk Compound Chocolate


Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. (COCO) mencatatkan pendapatan dan laba lebih lebih dari dua kali lipat.

Penjualan bersih perusahaan naik 103,39% year on year (yoy) menjadi Rp 90,35 miliar dari  Rp 44,42 miliar. Kenaikan penjualan turut mengerek laba tahun berjalan 136,36%  menjadi Rp 3,64 miliar, sebelumnya perusahaan hanya mencatatkan penjualan Rp 1,54 mililar. 

Baca Juga: Penjualan naik 100%, laba Wahana Interfood Nusantara (COCO) meroket

Kenaikan yang signifikan salah satunya ditopang oleh penjualan produk compound chocolate yang melejit 317,49% yoy, semula penjualannya Rp 15,65 miliar menjadi Rp 65,36 miliar. Sayangnya, penjualan dari segmen compound chocolate berbanding terbalik dengan penjualan dari segmen real chocolate yang menurun menjadi Rp 16,3 miliar dari sebelumnya Rp 20,08 miliar.  

" Penurunan ini terjadi akibat kapasitas mesin perseroan di prioritaskan untuk memenuhi permintaan chocolate compound yang sangat tinggi dari para distributor," terang Sekretaris Perusahaan Wahana Interfood Nusantara  Gendra Fachrurozi pada Kontan.co.id, Rabu (7/5). 

Asal tahu saja, produk compound chocolate memang menjadi andalan perusahaan. Produk ini banyak digunakan untuk isi roti, dekorasi kue, cake, cookies. Coklat compound tidak mudah mencair, dan handling produk chocolate compound jauh lebih mudah dibandingkan produk real chocolate

Imbas dari peralihan produksi, stok produk real chocolate sangat minim. Perseroan memprioritaskan pasokan real chocolate untuk pelanggan yang sudah memiliki kontrak dengan perseroan. Sementara untuk pelanggan baru, mereka harus menunggu untuk mendapatkan produk real chocolate, kecuali pelanggan baru tersebut membuat kontrak langsung dengan perseroan.

Baca Juga: Produsen Cokelat Wahana Interfood (COCO) Mulai Bidik Rumah Tangga

Sementara itu, dilihat dari wilayah penjualannya, penjualan lokal masih mendominasi dengan nilai Rp 90,06 miliar. Penjualan ekspor COCO masih sangat kecil, tercatat Rp 283,09 juta saja. Adapun pelanggan lokal COCO seperti PT Mitra Dunia Pangan dengan nilai transaksi Rp 59,20 milliar sepanjang semester I 2019. Pelanggan lain PT JCO Donut & Coffee dengan nilai Rp 18,98 miliar. 

Penjualan yang meningkat tidak terlepas dari strategi diversifikasi penjualan yang mulai diterapkan oleh perusahaan sejak tahun lalu. Penjualan perseroan tidak hanya ke pemakai langsung tetapi juga didistribusikan ke seluruh wilayah di Indonesia, di luar pelanggan-pelanggan kota Bandung dan Jakarta. 

Berkat strategi diversifikasi ini, penjualan sektor distribusi di semester I tercatat meningkat 755,49% yoy menjadi Rp 59,20 miliar dari sebelumnya Rp  6,92 miliar saja. 

Sementara itu, perusahaan terus mencoba untuk meneruskan kebijakan harga yang kompetitif yang terus dilakukan Perseroan. Perusahaan juga  berusaha mengolah dan mengembangkan produk yang akan dipasarkan, mulai dari biji kakao hingga menjadi cokelat yang bisa langsung dikonsumsi. 

Baca Juga: Wahana Interfood Nusantara (COCO) perluas segmentasi pasar di semester II-2019

Untuk mendukung permintaan produk, perusahaan sudah memilai mengembangkan pabrik dan mesin baru di kabupaten Sumedang. Saat ini perseroan sudah melengkapi seluruh persyaratan untuk perizinan pabrik dan  masih menunggu perizinan tersebut selesai. Diperkirakan bisa beroperasi di awal semester II 2020. 

Adapun kehadiran pabrik dan mesin baru ini akan menambah kapasitas produksi sebesar 4.500 ton per tahun, sehingga total kapasitas yang dimiliki perusahaan nantinya akan menjadi 10.500 ton per tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×