Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
Menurut Firman ada bagian di dalam aktivitas industri tertentu yang tidak bisa dikerjakan di rumah, misalnya di bagian produksi alas kaki. Firman bilang bagian ini memerlukan kehadiran pekerja dengan catatan setiap perusahaan telah menyiapkan protokol keselamatan untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di area kerja.
Firman mengungkapkan, sebelum gempar Covid-19 di Indonesia, kerugian yang ditanggung industri alas kaki sudah dirasakan sejak adanya outbreak virus Corona di Wuhan China. "Kalau kemudian benar terjadi lockdown atau penghentian total tentu akan semakin merugikan pabrik," ungkapnya.
Baca Juga: Saran ekonom ke pemerintah untuk cegah penyebaran wabah corona
Firman tidak memerinci berapa total kerugiannya hingga saat ini. Namun sebagai gambaran, adanya penetapan WHO Korona sebagai pandemik, sejumlah jadwal kunjungan buyer ke pabrik terpaksa dibatalkan dan ditunda.
Firman berpesan kepada pemerintah, saat ini diperlukan protokol khusus andaikata aktivitas produksi harus dihentikan oleh pemerintah. "Pastinya tentu kita akan mengikuti ketetapan pemerintah yang berlaku dan berupaya supaya kinerja pabrik bisa kembali normal," kata Firman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News