kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Walau industri elektronik melandai, Polytron tetap targetkan lemari es tumbuh 8%


Selasa, 25 September 2018 / 16:53 WIB
Walau industri elektronik melandai, Polytron tetap targetkan lemari es tumbuh 8%
ILUSTRASI. Peluncuran Lemari Es Polyton New Belleza Inverter dan Showcase Allure


Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartono Istana Teknologi selaku pemilik merek dagang Polytron menilai pertumbuhan industri dalam negeri tidak berkembang dengan baik bahkan cenderung mengalami penurunan.

"Saya kira secara industri elektronik market-nya sedang tidak berkembang atau malah cenderung turun sekitar 10%," ucap Tekno Wibowo, Chief Commercial Officer Polytron Indonesia usai acara peluncuran Lemari Es New Belleza Inverter dan Allure di Jakarta, Selasa (25/9).

Tekno menilai saat ini konsumen masih cenderung menahan belanjanya. "Tetapi market masih tertolong oleh adanya penggantian, misal kulkas atau TV yang usianya udah sekian tahun kemudian harus ganti, itu kan konsumsi juga," lanjutnya.

Polytron menyikapi penurunan kondisi pasar ini dengan peluncuran sejumlah produk baru yang inovatif sesuai kebutuhan masyarakat. Selain lemari es yang baru saja diluncurkan, Polytron juga mengandalkan produk Smart TV yang telah diluncurkan beberapa waktu lalu.

Polytron menargetkan pertumbuhan sekitar 8-10% untuk lemari es sementara smart TV diharapkan mampu tumbuh setidaknya 10% di tahun 2018.

Tekno mengungkapkan, saat ini market share Polytron berada di posisi kedua se-Indonesia dengan besaran 23%. "Untuk kulkas single door kita sudah nomor 1, dengan market share sekitar 35%, sementara yang kulkas side by side diatas 17%," terangnya kemudian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×