Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta pemasangan flow meter oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kembali dilakukan ditahun ini sesuai ketentuan yang ada.
Hal ini diungkapkan Arcandra ketika di temui di Kementerian ESDM. Arcandra bilang flow meter yang merupakan alat untuk memonitor lifting migas selama i i segala proses pengadaan me jadi tanggung jawab SKK Migas. "Intinya permen dikita masih berlaku," jelas Arcandra, Senin (10/6).
Adapun permen yang dimaksud yakni Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 39 Tahun 2016 Tetang Sistem Monitoring Produksi Minyak Bumi Berbasis Online Real Time pada Fasilitas Produksi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
Lebih jauh Arcandra bilang dalam permen mewajibkan pemasangan flow meter. "Selama ini kan sifatnya kita menerima laporan dari KKKS, nah kita pengen kita mengecek sendiri, sesederhana itu," jelas Arcandra.
Arcandra tidak menampik proses pemasangan flow meter ini terkendala. Ia menyebut proses pemasangan flow meter membutuhkan kontraktor yang kredibel serta berpengalaman.
Sekedar informasi, proyek flow meter ini sempat dihentikan oleh SKK Migas sebab dianggap perhitugan yang dihasilkan kurang akurat. Dalam catatan Kontan.co.id, pemasangan flow meter ini mandek sejak sejak akhir 2017 silam. Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyampaikan disetopnya penerapan flow meter atau alat ukur produksi migas ini lantaran tingkat akurasi masih kurang.
Penggunaan flow meter justru dapat menyebabkan selisih perhitungan dengan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Padahal, awalnya pemasangan alat ukur ini menjadi salah satu upaya Pemerintah guna meningkatkan akuntabilitas dan transparansi terhadap produksi minyak bumi secara online real time atau secara seketika.
Ia menegaskan pemberhentian penggunaan flow meter ini sudah dilakukan sejak akhir 2017 silam. Sedangkan pemasangan flow meter sebanyak 200 titik ini sudah rampung pada 2017 lalu. Sumber dana dari pemasangan flow meter ini berasal dari APBN.
Akibat penghentian ini, SKK Migas dituntut opeh vendor pemenang proyek yakni Haditech Global. Dari data Kontan.co.id, perusahaan pemenang lelang proyek flow meter, Haditech Global, menghitung nilai pemasangan alat yang ditargetkan mencapai 200 flow meter di seluruh Indonesia ini memakan anggaran sekitar Rp 58,19 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News