kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wamendag kecewa, pabrik BlackBerry ada di Malaysia


Selasa, 03 Juli 2012 / 16:49 WIB
Wamendag kecewa, pabrik BlackBerry ada di Malaysia
ILUSTRASI. Pada penutupan perdagangan Jumat (11/6), IHSG bertengger di level 6.095,50.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemerintah Indonesia jengkel atas keputusan produsen BlackBerry (BB) Research In Motion (RIM) yang lebih memilih Malaysia sebagai basis produksinya ketimbang di Indonesia.

Padahal, bila dihitung-hitung jumlah penjualan dan pengguna Blackberry di Malaysia jauh tertinggal ketimbang di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (3/7). "Kami kecewa kepada RIM, kenapa dia bikin disitu (Malaysia), pasarnya yang besar disini kok," kata Bayu.

Selama Januari-Mei 2012, terjadi kenaikan nilai impor produk seluler (HP) ke Indonesia dengan nilai yang cukup signifikan.

Lebih lanjut, Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, impor telepon seluler merupakan salah satu produk yang berpengaruh terhadap meningkatnya angka impor yang signifikan dan berkontribusi terhadap defisit perdagangan non-migas bulan Mei 2012.

"Impor seluler besar, karena demand-nya pun besar," ungkap Bayu.

Data Kementerian Perdagangan, impor telepon seluler angkanya naik selama bulan Januari sampai Mei sebesar 22,2%. Bayu menuturkan, untuk menekan angka impor itu, pemerintah akan mendorong perusahaan-perusahaan yang memproduksi telepon seluler itu untuk berinvestasi di Indonesia.

"Solusinya tidak ada cara lain, kami mendorong mereka membangun pabrik disini (Indonesia), investasi disini karena demand besar," tegas Bayu. (Srihandriatmo Malau/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×