kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Waralaba F&B diprediksi masih jadi waralaba yang paling diminati di tahun depan


Jumat, 03 Desember 2021 / 21:04 WIB
Waralaba F&B diprediksi masih jadi waralaba yang paling diminati di tahun depan
ILUSTRASI. Waralaba F&B diprediksi masih jadi waralaba yang paling diminati di tahun depan.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis waralaba masih sanggup mencatatkan pertumbuhan tinggi di saat pandemi Covid-19. Pertumbuhan sektor ini bersaing dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang juga masih tumbuh positif.

Menurut catatan Kementerian Perdagangan, industri waralaba dalam negeri saat ini masih sanggup mencatatkan pertumbuhan sebesar 3%.

Ketua Komite Tetap Kadin Indonesia bidang Franchise, Lisensi & Networking Marketing Levita G Supit mengatakan, kondisi bisnis waralaba di Indonesia mulai mengalami pemulihan. Mengingat tahun lalu kondisi waralaba sempat lesu dihantam pandemi Covid-19.

Pemulihan sektor waralaba di tahun ini tak lepas dari mulai terkendalinya kasus terkonfirmasi dan juga masyarakat yang sudah mulai berani mengunjungi pusat perbelanjaan, mall, restoran dan cafe.

"Kami optimis bahwa tahun depan akan lebih cepat pulih lagi bisnis waralaba ini, tahun 2021 ini ada sekitar 25% bisnis waralaba ini sudah kembali kalau sudah pulih," kata Levita kepada Kontan.co.id, Jumat (3/12).

Baca Juga: Wajib Waralaba Penambahan Gerai Ritel Akan Dicabut

Melihat prospek bisnis waralaba yang kian membaik, Levita menilai, tahun depan sektor food and beverage (F&B) masih menjadi sektor waralaba yang moncer.

Makanan dan minuman memang menjadi sektor yang favorit di bisnis waralaba bahkan sebelum pandemi. Hal tersebut lantaran makanan dan minuman termasuk kebutuhan pokok yang tak bisa dikesampingkan oleh masyarakat.

Melihat F&B yang masih akan cemerlang di tahun depan, Levita juga menilai bahwa waralaba kopi masih akan memiliki prospek cerah. Sebab, kopi sudah menjadi gaya hidup masyarakat di Indonesia.

"Istilahnya kan masyarakat boleh enggak belanja macam-macam tapi kan mereka yang namanya urusan perut tetap nomor satu," imbuhnya.

Levita menjelaskan sektor F&B di bisnis waralaba menduduki porsi 40% lebih dibandingkan sektor lainnya. Selain F&B prospek waralaba lainnya yang akan cemerlang di tahun depan ialah ritel dan jasa.

Namun, Levita mengingatkan meski waralaba akan semakin bangkit di tahun depan, digitalisasi tetap perlu dilakukan oleh pengusaha. Diketahui selama pandemi perilaku masyarakat telah beralih dari offline menjadi online, termasuk dalam berbelanja. Maka pengoptimalan pasar digital tetap harus dilakukan meski nantinya pandemi telah dinyatakan selesai.

"Digitalisasi itu memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Jadi online itu akan tetap berjalan walaupun nanti pandemi istilahnya sudah berkurang atau bahkan hilang, gaya hidup atau kebiasaan orang untuk berbelanja online tetap ada," ujarnya.

Senada dengan Levita, Konsultan usaha Erwin Halim juga menilai F&B masih menjadi sektor waralaba yang banyak dicari tahun depan. Selain itu jasa terutama di bidang pendidikan juga masih akan bertahan menjadi bisnis waralaba yang menarik.

"Yang pasti sejauh ini waralaba bidang pendidikan masih bertahan, dan waralaba kuliner mulai bergerak membaik. Minuman kopi mulai bergeliat juga bergerak. Mulai pulih waralaba, sudah banyak yang mulai buka waralaba-waralaba kecil. Kalau yang besar kan terus bertahan semasa pandemi ini," kata Erwin.

Namun yang perlu menjadi perhatian ialah adanya isu varian baru Covid-19 yang dikhawatirkan akan membuat pemerintah kembali melakukan pembatasan pergerakan masyarakat. Maka Erwin menilai pelaku bisnis waralaba terutama yang baru akan memulai, harus tetap mengoptimalkan penjualan secara digital.

"Yang mau mulai bisnis waralaba sebaiknya tetap memanfaatkan layanan logistik dan penjualan secara online lewat marketplace," kata Erwin.

Baca Juga: Industri waralaba tetap tumbuh di tengah pandemi dan sokong ekonomi Indonesia



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×