kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,47   -2,07   -0.23%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waze Indonesia mulai bidik pasar korporasi


Senin, 29 Juli 2019 / 22:16 WIB
Waze Indonesia mulai bidik pasar korporasi


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aplikasi navigasi Waze Indonesia kian serius untuk menggarap bisnisnya di Indonesia. Anak usaha Google Indonesia ini tak hanya ingin dikenal jadi jasa layanan peta online tapi juga masuk ke bisnis pasar periklanan di Indonesia.

Sejak didapuk menjadi Country Manager Waze Indonesia pada Januari 2018, Marlin R. Siahaan langsung ditargetkan oleh untuk mengenalkan prinsip Destination Marketing.

Menurutnya Waze membuka kesempatan untuk perusahaan (brand) untuk dapat mempromosikan produknya lewat aplikasi Waze.

"Saat orang berjalan menggunakan peta Waze maka ada peluang bagi perusahaan untuk mengiklankan produknya di aplikasi kami," kata Marlin kepada Kontan.co.id, Senin (29/7).

Baca Juga: Saat musim liburan, Indonesia catat perjalanan tertinggi di Waze

Untuk tarif iklan mirip seperti yang diterapkan oleh Instagram dan Facebook. Tarif Cost per mille (CPM) yakni sebesar Rp 13.000 per mille.

Ini merupakan salah satu cara Waze dan Google Indonesia untuk meningkatkan pendapatan termasuk membesarkan pengguna aplikasi Waze.

Ada tiga industri yang dibidik oleh Waze Indonesia. Yakni quick service restaurant, industri otomotif, dan juga SPBU. Saat ini contoh klien yang sudah bekerjasama seperti McDonalds Indonesia, Pizza Hut, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Pengguna Waze naik 26% pada musim mudik Lebaran

"Tapi nanti bisa juga industri perbankan mempromosikan kartu kredit serta industri FMCG memperkenalkan produknya di gerai Indomaret maupun Alfamart," jelasnya.

Menurutnya saat awal tahun diperkenalkan antusiasme brand untuk menggunakan sudah mulai banyak. Untuk semester kedua ini Waze akan banyak memperkenalkan jasa customer royalty. Memungkinkan para perusahaan akan mengetahui rutinitas perjalanan pengguna.

Sehingga para pengiklan dapat membidik promosi yang tepat bagi konsumen. "Lalu setelah itu kita akan memperkenalkan jasa pembayaran. Sehingga dari awal tahu sampai ke akhir pembayaran bisa kita tuntaskan," jelasnya.

Baca Juga: Ini lima aplikasi dan situs mobile untuk pantau kemacetan saat mudik

Dari data Waze Indonesia, saat ini terdapat lebih dari 3 juta pengguna aktifnya di Indonesia. Setiap harinya pengemudi kendaraan menggunakan Waze hingga 29 kilometer (KM) atau digunakan 88 menit tiap hari oleh setiap pengemudi.

"Kita ingin mengenalkan brand bahwa tak hanya lewat bisa beriklan lewat billboard tapi juga bisa lewat aplikasi kami," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×