Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten infrastruktur pelat merah PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mengincar kontrak baru sebesar Rp 5,07 triliun di sepanjang tahun ini.
Target kontrak baru tersebut direncanakan mayoritas berasal dari Pemerintah sebesar 54,2%, BUMN/BUMD sebesar 26,7%, dan Swasta sebesar 19,1%.
Sementara itu, WEGE juga tengah menggarap proyek-proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara seperti pembangunan Gedung Kemenko Marves dan Rusun Paspampres. Selain itu ada juga penggarapan proyek Wing 1 Kantor Kementerian PUPR yang ditargetkan akan rampung pada akhir tahun 2024 ini.
Sehingga, dengan garapan proyek IKN, WEGE mengincar nilai kontrak baru yang berasal dari IKN sebesar kurang lebih 10% hingga 15% dari target Kontrak Baru Tahun 2024.
Baca Juga: Tolak Ikut Setor Modal, Kepemilikan WIKA di Jasamarga Akses Patimban Terdilusi
Saat ini proyek yang dikerjakan WEGE dan masih berjalan sesuai jadwal sekitar 40 proyek. Adapun sebanyak 7 proyek masih dalam tahap persiapan konstruksi data per akhir tahun 2023
Corporate Secretary Wijaya Karya Bangunan Gedung, Purba Yudha Tama menjelaskan penetapan target ini sejalan dengan prospek konstruksi ke depan direncanakan akan tumbuh positif. Apalagi pagu Anggaran untuk pembangunan khususnya di Kementerian PUPR juga mengalami kenaikan menjadi Rp 146,98 Triliun atau meningkat 26% dibanding pagu tahun 2023.
"Ini juga didukung oleh proyek-proyek strategis nasional, proyek IKN dan proyek Pemerintah pusat maupun daerah guna percepatan infrastruktur Ditambah sentimen positif dengan hasil Quick Count yang memenangkan pasangan Prabowo dan Gibran yang diprediksi akan melanjutkan dan menyelesaikan pembangunan infrastruktur prioritas," jelas Yudha kepada KONTAN, Rabu (6/3).
Tak hanya memasang target, WEGE juga menyiapkan strategi bisnis dalam menghadapi tahun 2024 yaitu dengan menargetkan proyek-proyek terutama dari Pemerintah sebagai target utama, namun tidak menutup kemungkinan target dari Owner BUMN dan Swasta akan menjadi penopang kontrak baru, Perseroan akan melihat kemampuan finansial dari setiap Owner.
WEGE juga akan mengembangkan dan terus mempromosikan Modular sebagai solusi untuk percepatan Konstruksi dan pembangunan Konstruksi masa depan.
Modular sebagai blue ocean strategy bagi perusahaan yang juga menopang WEGE menuju bisnis yang Ramah Lingkungan seta mendukung Net Zero Emission karena Modular dapat menghemat waktu sampai dengan 90% dan mengurangi penggunaan semen dan besi sampai dengan 28%, serta mengurangi 355 t Co2e dalam proses konstruksinya.
"Ditambah saat ini Modular mengembangkan produk yang material berasal dari bahan olahan limbah berkerja sama dengan berbagai institusi, lembaga dan universitas ternama dunia dalam R&D metode dan bahan-bahan nya," sambung dia.
Selanjutnya, WEGE juga melakukan tender dengan menggunakan Biulding Information Modelling (BIM) sampai dengan BIM 5D dengan tujuan agar waktu lebih dapat dimonitor, perencanaan lebih efektif, pemanfaatan sumber daya yang optimal dan koordinasi yang jauh lebih baik.
Dari sisi belanja modal atau capex, perseroan menyiapkan sebesar Rp 254,709 miliar yang terdiri dari Capital Employed (Pernyertaan Modal untuk skema KPBU, BOT) sebesar Rp 163,849 miliar, dan Investasi (Program transformasi digital, konstruksi 4.0, dan Net Zero Emission) sebesar Rp 90,860 miliar.
"Rencana Capex tersbut tentunya akan mempertimbangkan kondisi konstruksi, kondisi ekonomi baik domestik dan global pada tahun 2024 ini," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News