kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.267.000   -15.000   -0,66%
  • USD/IDR 16.638   8,00   0,05%
  • IDX 8.166   73,60   0,91%
  • KOMPAS100 1.140   14,92   1,33%
  • LQ45 837   14,10   1,71%
  • ISSI 284   1,36   0,48%
  • IDX30 440   7,08   1,63%
  • IDXHIDIV20 508   9,69   1,94%
  • IDX80 129   2,21   1,75%
  • IDXV30 138   1,87   1,37%
  • IDXQ30 140   1,63   1,17%

Wijaya Karya (WIKA) Harus Genjot Kontrak Baru untuk Pulihkan Kinerja Keuangan


Rabu, 29 Oktober 2025 / 17:19 WIB
Wijaya Karya (WIKA) Harus Genjot Kontrak Baru untuk Pulihkan Kinerja Keuangan
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas dengan gondola membersihkan logo WIKA di Jakarta. Emiten konstruksi BUMN PT Wijaya Karya Persero (WIKA) merugi Rp 5,84 triliun pada kuartal III tahun 2023. Kerugian ini melonjak 209 kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Menteri BUMN Erick Thohir merestrukturisasi BUMN karya karena kondisi keuangan yang tidak sehat. proses restrukturisasi diperkirakan 2 sampai 3 tahun. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/03/01/2024


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) masih tertekan akibat penurunan perolehan kontrak baru dan terbatasnya proyek infrastruktur nasional.

Hingga September 2025, WIKA hanya mampu membukukan kontrak baru senilai Rp6,19 triliun, turun tajam 60,25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp15,58 triliun.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Garap Proyek Pembangunan JSDP Senilai Rp1,8 triliun

Lesunya kinerja ini tidak terlepas dari melemahnya industri konstruksi nasional akibat pemotongan anggaran infrastruktur pemerintah pada 2025.

Di sisi lain, WIKA tetap dibebani kewajiban pembayaran pokok dan bunga pinjaman berbunga tinggi, baik kepada perbankan maupun melalui instrumen obligasi dan sukuk, yang akan jatuh tempo pada 2025 dan tahun-tahun berikutnya.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai, WIKA perlu segera memperoleh tambahan kontrak baru untuk memperbaiki performa bisnis dan menjaga arus kas.

“Mau tidak mau WIKA harus mencari sumber-sumber pendapatan baru yang bisa memberikan keuntungan. Terutama dari proyek-proyek baru, baik yang berasal dari BUMN maupun pemerintah,” ujar Tauhid dalam keterangannya, Selasa (28/10/2025).

Baca Juga: Begini Capaian Kinerja Wijaya Karya (WIKA) hingga Agustus 2025

Tauhid menambahkan, tanpa adanya tambahan proyek baru, posisi keuangan WIKA akan semakin tertekan, terutama di tengah minimnya proyek strategis yang ditawarkan pemerintah tahun ini.

Tekanan pada kinerja kontrak baru turut tercermin dalam laporan keuangan WIKA per Juni 2025.

Penjualan tercatat sebesar Rp5,86 triliun, turun 22,25% dibandingkan Rp7,53 triliun pada periode yang sama tahun 2024.

Baca Juga: Kontrak Baru Wijaya Karya (WIKA) Capai Rp 5,24 Triliun, Ini Rinciannya

Menurut Tauhid, penurunan tersebut disebabkan oleh melemahnya investasi di sektor infrastruktur, baik dari pemerintah maupun swasta.

“Sekarang investasi di infrastruktur nasional sedang melambat. Pemerintah terbatas anggarannya, sementara swasta biasanya mengikuti arah belanja pemerintah,” jelasnya.

Selanjutnya: Kisi-Kisi Kinerja Terbaru BRI, Kuartal III-2025 Diproyeksi Ada Perbaikan

Menarik Dibaca: Bagaimana Cara Menyembuhkan Trauma Masa Lalu? Intip Caranya di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×