Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) masih tertekan akibat penurunan perolehan kontrak baru dan terbatasnya proyek infrastruktur nasional.
Hingga September 2025, WIKA hanya mampu membukukan kontrak baru senilai Rp6,19 triliun, turun tajam 60,25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp15,58 triliun.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Garap Proyek Pembangunan JSDP Senilai Rp1,8 triliun
Lesunya kinerja ini tidak terlepas dari melemahnya industri konstruksi nasional akibat pemotongan anggaran infrastruktur pemerintah pada 2025.
Di sisi lain, WIKA tetap dibebani kewajiban pembayaran pokok dan bunga pinjaman berbunga tinggi, baik kepada perbankan maupun melalui instrumen obligasi dan sukuk, yang akan jatuh tempo pada 2025 dan tahun-tahun berikutnya.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai, WIKA perlu segera memperoleh tambahan kontrak baru untuk memperbaiki performa bisnis dan menjaga arus kas.
“Mau tidak mau WIKA harus mencari sumber-sumber pendapatan baru yang bisa memberikan keuntungan. Terutama dari proyek-proyek baru, baik yang berasal dari BUMN maupun pemerintah,” ujar Tauhid dalam keterangannya, Selasa (28/10/2025).
Baca Juga: Begini Capaian Kinerja Wijaya Karya (WIKA) hingga Agustus 2025
Tauhid menambahkan, tanpa adanya tambahan proyek baru, posisi keuangan WIKA akan semakin tertekan, terutama di tengah minimnya proyek strategis yang ditawarkan pemerintah tahun ini.
Tekanan pada kinerja kontrak baru turut tercermin dalam laporan keuangan WIKA per Juni 2025.
Penjualan tercatat sebesar Rp5,86 triliun, turun 22,25% dibandingkan Rp7,53 triliun pada periode yang sama tahun 2024.
Baca Juga: Kontrak Baru Wijaya Karya (WIKA) Capai Rp 5,24 Triliun, Ini Rinciannya
Menurut Tauhid, penurunan tersebut disebabkan oleh melemahnya investasi di sektor infrastruktur, baik dari pemerintah maupun swasta.
“Sekarang investasi di infrastruktur nasional sedang melambat. Pemerintah terbatas anggarannya, sementara swasta biasanya mengikuti arah belanja pemerintah,” jelasnya.
Selanjutnya: Kisi-Kisi Kinerja Terbaru BRI, Kuartal III-2025 Diproyeksi Ada Perbaikan
Menarik Dibaca: Bagaimana Cara Menyembuhkan Trauma Masa Lalu? Intip Caranya di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












