kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wijaya Karya (WIKA) menggeber proyek jalan dan jembatan di Distrik Agats Papua Barat


Sabtu, 23 Februari 2019 / 13:21 WIB
Wijaya Karya (WIKA) menggeber proyek jalan dan jembatan di Distrik Agats Papua Barat


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tengah membangun infrastruktur jalan dan jembatan gantung untuk penanganan darurat bencana virus campak dan gizi buruk di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Barat.

Daerah tingkat II yang berbatasan dengan Kabupaten Mimika di sebelah barat dan Kabupaten Mappi serta Kabupaten Boven Digoel di sebelah selatan tersebut, kondisi alamnya didominasi tanah berlumpur dan rawa. Tak heran jika kemudian, rumah-rumah, termasuk jalan penghubung di Kabupaten ini pun berdiri di atas papan berbahan kayu trembesi.

Kondisi jalan papan yang sudah termakan usia puluhan tahun, tertempa terik sinar matahari dan hujan, serta menahan beban dari maraknya penggunaan motor listrik, kemudian mendorong perlunya penyesuaian dan penyempurnaan jalan dengan pengerasan beton.

Berdasarkan evaluasi  kualifikasi,  administrasi  dan teknis, harga serta pembuktian kualifikasi oleh Kementerian  PUPR Direktorat Bina Marga Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional XVIII, WIKA kemudian ditetapkan sebagai pemenang untuk membangun infrastruktur vital di Bumi Asmat dengan skup pekerjaan, pembangunan jalan beton (pile slab) dan jembatan gantung 72 meter dalam kontrak bernomor HK.02.03/PJN – WIL.IV/PPK-IV.3/466

Beratnya medan dan bentang alam yang luar biasa lebar sangat berimplikasi pada proses perjalanan pembangunan infrastruktur di Asmat.

Manajer Proyek Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, Eko Suranto Putro menerangkan, setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi tantangan mendasar yang harus dijawab solutif agar proyek ini dapat selesai sesuai target.

Pertama, kondisi tanah rawa yang dijumpai di hampir seluruh daerah ini, membuat pemenuhan kebutuhan air bersih menjadi sangat sulit.

Tantangan berikutnya yang dihadapi oleh WIKA adalah bagaimana diperlukannya effort luar biasa untuk mendistribusikan material beton precast sejak diproduksi di PPB WIKA Beton Pasuruan sampai ke area di belahan dalam Asmat yang sangat terpencil.

Ketiga, dalam hubungannya dengan distribusi beton precast dari PPB WTON Pasuruan menuju titik nol lokasi pemasangan dengan memanfaatkan sungai sebagai penghubung.

“Namun demikian, ternyata sungai itu memiliki draf atau kedalaman yang rendah dan sangat terpengaruh terpengaruh arus pasang surut, sehingga hanya kapal bermuatan kecil saja yang bisa masuk,” katanya dalam keterangan pers, Sabtu (23/2).




TERBARU

[X]
×