kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wijaya Karya (WIKA) targetkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung rampung 70% di 2020


Rabu, 05 Februari 2020 / 16:48 WIB
Wijaya Karya (WIKA) targetkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung rampung 70% di 2020
ILUSTRASI. Suasana proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung saat ditinjau oleh Presiden Joko Widodo di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019). Presiden menyatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan LRT akan selesai pada tahun 2021.


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menargetkan perkembangan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung mencapai 70% sampai akhir 2020.  Optimisme ini didasarkan pada progres pembangunan proyek tersebut saat ini yang sudah hampir setengah dari target.

Corporate Secretary, Wijaya Karya, Mahendra Vijaya, mengatakan, saat ini realisasi pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 41%, dimana tahap konstruksi beberapa pier (pilar) sudah selesai.

Baca Juga: Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung masih terhambat pembebasan lahan

"Setelahnya, dilanjutkan dengan pemasangan girder beton. Ada di beberapa titik seperti di sekitar tol Cikampek dan Halim Perdanakusum . Lalu pengerjaan terowongan di wilayah Walini. Detailnya saya kurang hafal," jelasnya pada Kontan, Rabu (5/2).

Mahendra menjelaskan , disbursement atau pengeluaran yang digelontorkan untuk proyek kereta cepat Jakarta - Bandung sudah mencapai US$ 1,5 miliar. Dari sini, diharapkan progress penyelesaian proyek bisa mencapai 70% sampai akhir tahun 2020.

Baca Juga: Pekerja Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di-screening antisipasi virus corona

Tahun ini, emiten berpelat merah tersebut mengalokasikan capex senilai Rp11,5 triliun. Dana yang dikorek dari kas internal, pinjaman perbankan dan initial public offering (IPO) anak usaha tersebut, nantinya akan menyesuaikan dengan kebutuhan investasi perusahaan.

Namun utamanya, capex akan digunakan WIKA untuk penyertaan modal di entitas anak dan pengembangan usaha di bidang properti, energi dan infrastruktur. 

Proyek pembangunan kereta cepat Jakart - Bandung ini, digarap secara konsorsium oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Entitas itu merupakan gabungan antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dengan kepemilikan 60% dan Beijing Yawan HSR Co. Ltd . 40%.

Baca Juga: Karena wabah corona, 300 pekerja kereta cepat asal China belum balik ke Indonesia

Adapun, PSBI beranggotakan Wijaya Karya dengan porsi kepemilikan sebesar 38%, PT Kereta Api Indonesia (Persero) 25%, PT Perkebunan Nusantara VIII 25%, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 12%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×