kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wika Beton (WTON) raih kontrak baru Rp 1,5 triliun hingga semester I-2020


Selasa, 04 Agustus 2020 / 21:10 WIB
Wika Beton (WTON) raih kontrak baru Rp 1,5 triliun hingga semester I-2020
ILUSTRASI. Wika Beton melakukan pembangunan proyek apartemen Podomoro Golf View kawasan, Depok, Jawa Barat (18/10). KONTAN/Muradi/2017/10/18


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) menyatakan bahwa sampai dengan Juni 2020, perseroan masih dapat membukukan omzet kontrak baru senilai Rp 1,50 triliun di tengah masa pandemi Covid-19 dan pembatasan sosial berskala besar transisi.

Yuherni Sisdwi R, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) menjelaskan bahwa beberapa proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru ini didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 71,46%.

"Kemudian disusul proyek di sektor industri sebesar 13,20%, kemudian proyek di sektor energi sebesar 9,97%, lainnya berasal dari sektor properti dan pertambangan masing-masing menyumbang sebesar 5,11 persen dan 0,26%," ujarnya, Selasa (4/8).

Baca Juga: Perolehan Kontrak Baru Sepi tapi Saham Wika Beton (WTON) Masih Direkomendasikan Beli

Hingga Juni 2020, proyek-proyek tersebut di antaranya adalah jalan tol Indrapura–Kisaran, Tebing Tinggi–Parapat, Balikpapan–Samarinda, Pekanbaru–Dumai, Jakarta International Stadium, jalan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), jalan kereta api YIA, pembangunan pabrik PT Eclat Textile Indonesia, Dermaga Kijing dan Jembatan Tahang.

Ke depannya, WTON berupaya untuk tetap dapat bertahan di tengah kondisi pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi.

"Proyeksi pada semester II diprediksi mudah menghasilkan laba meskipun lebih rendah dari tahun sebelumnya terkait kondisi perekonomian yang diharapkan berangsur membaik," tambah Manajer Investor Relation Wijaya Karya Beton Yushadi.

Yushadi menjelaskan, proyek tol Pettarani tetap berjalan seperti biasa, keterlambatan 3 bulan penyerahan proyek hanya terkait protokol Covid-19 yang dijalankan.

"Saat ini karena protokol sudah settle maka diharapkan penyerahan proyek akan tepat waktu sesuai revisi penyerahan yaitu September 2020," ujar Yushadi.

Selain itu, menurutnya, turunnya nilai kontrak yang bakal diperoleh tahun ini, disiasati oleh Manajemen dengan memaksimalkan proyek yang sedang berjalan dilakukan percepatan penyerahan sehingga diharapkan dapat mendongkrak nilai penjualan.

Dari sisi biaya, penghematan yang dilakukan perusahaan mencakup segala sektor agar tetap memaksimalkan laba perusahaan.

Baca Juga: Kinerja tersengat pandemi corona, analis pangkas proyeksi target kontrak baru WTON

"Kami proyeksikan kinerja sampai dengan akhir tahun masih memberikan laba usaha positif, serta arus kas yang positif. Hingga semester I ini kinerja arus kas dari operasional masih positif artinya penerimaan dari piutang usaha masih lebih tinggi dibanding seluruh pengeluaran perushaan. Untuk detail proyeksi tahun ini masih dalam pembahasan di tingkat Manajemen yang akan segera dipublikasikan akhir bulan ini," jelas Yushadi.

Wika Beton telah memiliki 14 pabrik dan 1 mobile plant yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Wika Beton juga memiliki tiga crushing plant di Cigudeg, Lampung Selatan, dan Donggala. Perusahaan menerapkan pola precast engineering-production-installation (EPI).

Perseroan telah memiliki tiga anak usaha yakni PT Wijaya Karya Komponen Beton, PT Wijaya Karya Krakatau Beton, PT Wijaya Karya Citra Lautan Teduh dan satu perusahaan asosiasi PT Wijaya Karya Pracetak Gedung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×