Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) optimistis bisa menggenjot kinerja di tahun 2021. Salah satu upaya yang dilakukan dengan meningkatkan utilisasi pabriknya.
Sekretaris Perusahaan WTON Yuherni Sisdwi mengatakan, berdasarkan perhitungan internal perusahaan, kebutuhan beton nasional mencapai 102 juta ton di tahun ini. Hitungan tersebut termasuk beton precast maupun readymix yang dilakukan pabrikan dan backyard industry.
"Beton yang dihasilkan dari precast diprediksi pada kisaran 15 juta-17 juta ton sepanjang tahun ini," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (15/2).
Dari perhitungan tersebut, WTON memproyeksikan, total produksi anak usaha PT Wijaya Karya Tbk ini pada tahun ini mencapai 3,2 juta ton. Dari sana, perusahaan menilai, pabrik eksistingnya masih mampu untuk memenuhi permintaan. Karena itu, tahun ini WTON , anggota indeks Kompas100 ini, juga belum akan menambah kapasitas baru.
"Belum berencana menambah kapasitas produksi pada pabrik eksisting, mengingat tingkat utilisasi tahun ini diprediksi masih pada kisaran 70%-80%," tambah Yuherni.
Asal tahu saja, saat ini kapasitas terpasang WTON sebesar 4,42 jut ton per tahun untuk precast dan 1,8 juta ton per tahun untuk readymix.
Dengan demikian, optimalisasi utilisasi dari pabrik eksisting lebih diutamakan, sehingga investasi pada produksi masih dapat dialihkan untuk investasi lainnya.
Baca Juga: Hingga Oktober 2020, Wijaya Karya Beton (WTON) catat kontrak baru Rp 2,96 triliun
Lagipula, Yayuk, sapaan akrabnya, bilang bahwa penambahan kapasitas akan sangat bergantung pada permintaan pasar. Nah, apabila terjadi permintaan yang relatif besar dan stabil pada tahun mendatang maka peningkatan kapasitas pabrik akan dilakukan secara proporsional dari wilayah pemasaran yang membutuhkan peningkatan itu.
"Sedangkan, apabila terjadi peningkatan utilisasi maka dapat digenjot hingga mencapai 140% dari kapasitas normal. Pada kapasitas normal, asumsi perhitungan yang digunakan menggunakan 5 hari kerja dalam seminggu dengan 2 shift kerja per hari. Apabila dilakukan peningkatan utilisasi secara instan maka jumlah kerja dinaikkan menjadi 6 hari kerja dengan 3 shift kerja," jelas dia.
Adapun utilisasi pabrik eksisting WTON sepanjang bulan Januari tercatat masih 43,1%.
Untuk tahun ini, WTON menargetkan kontrak baru sebesar Rp 8,02 triliun. Angka tersebut naik 52,27% dibandingkan target tahun lalu.
Realisasi kontrak baru yang diterima WTON di 2020 sebesar Rp 4,27 triliun. "Rinciannya, infrastruktur 72,8%, energi 12,3%, properti 8,8%, tambang 5%, dan industri 1,1%," ujar Yayuk.
Kemudian, untuk anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) perusahaan belum membeberkan angka pastinya. Yang terang, sumber pendanaan capex saat ini masih dapat didanai dari dana internal perusahaan.
"Proyeksi posisi kas dan setara kas perusahaan per 31 Desember 2020 yang belum diaudit berada pada kisaran Rp 1,5 triliun," pungkas dia.
Selanjutnya: Sepanjang Januari, Wijaya Karya (WIKA) menggenggam kontrak baru Rp 1,4 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News