Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk proyeksikan kontrak baru dari luar negeri menyumbang 5% dari target kontrak tahun ini. Sekretaris Perusahaan WIjaya Karya Mahendra Vijaya menyebutkan Hingga September 2020 kontrak baru dari luar negeri yang didapatkan sebesar Rp 112 miliar. Adapun proyek tersebut merupakan berasal dari Kepulauan Solomon untuk pembangunan Multpurpose Sport Complex.
Sementara kontrak berjalan divisi luar negeri hingga Agustus 2020 adalah sebesar Rp 6,28 triliun. Kontrak berjalan tersebut terdiri dari 13 proyek infrastruktur; jembatan, bangunan & gedung, jalan kereta api, stasiun MRT, dan proyek lain yang tersebar di UAE, Aljazair, Taiwan, Timor Leste, Malaysia, Filipina, Republik Niger, dan Myanmar.
Hingga tutup tahun, Mahendra memproyeksikan omzet kontrak baru luar negeri mencapai Rp 1,06 triliun. "Kami memproyeksikan omzet kontrak baru luar negeri sekitar 5% dari total target kontrak baru tahun 2020," ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (5/10).
Baca Juga: Indofarma (INAF) sediakan test PCR dengan harga termahal Rp 750 ribu per tes
Sayang ia tak merincikan proyek-proyek apa lagi yang sedang diikuti di luar negeri. Berdasarkan catatan kontan.co.id, emiten berkode saham WIKA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini sedang mengikuti tender dengan nilai hampir mencapai Rp 20 triliun.
Sekedar mengingatkan, hingga tutup tahun, WIKA membidik kontrak baru sebesar Rp 21,3 triliun.
Mahendra juga optimis mampu bersaing dengan kontraktor lainnya dalam mendapatkan proyek-proyek lainnya di luar negeri. Salah satu keunggulan yang ditawarkan yakni proyeknya tetap terlaksana sesuai jadwal sekalilun di tengah pandemi Covid-19.
Menurutnya, dalam menjalankan suatu proyek baik di dalam maupun luar negeri, WIKA selalu menekankan konsep BMW (Biaya, Mutu, Waktu). "Artinya, kami berkomitmen agar setiap proyek yang kami kerjakan bisa selesai tepat waktu, memiliki kualitas yang unggul, tetapi tanpa mengorbankan aspek efisiensi dan efektivitas. Hal inilah yang membuat kami dapat bertahan dalam persaingan di bidang konstruksi sampai saat ini," paparnya.
Adaptasi kebiasaan baru
Mahendra menjelaskan WIKA telah menyiapkan skenario yang dituangkan dalam protokol praktis guna menghadapi kondisi adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi seperti saat ini. Skenario disusun dalam beberapa protokol untuk menjadi panduan bagi seluruh karyawan, para mitra dan seluruh pemangku kepentingan.
Baca Juga: Bisnis hotel membaik, Red Planet (PSKT) proyeksikan okupansi 60% di kuartal IV-2020
Tujuan dari penyusunan cetak biru itu ditujukan untuk mengembalikan produktivitas dan efektivitas kerja, pemulihan aktivitas ekonomi, hingga meng-katalis pekerjaan proyek dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan ketat berkenaan dengan keberlangsungan usaha yang diterapkan oleh Pemerintah.
Adapun skenario adaptasi kebiasaan baru yang telah disiapkan antara lain; penerapan protokol kesehatan penerapan digitalisasi teknologi konstruksi secara terpadu dan terintegrasi, manajemen proyek yang efektif-efisien.
Dari sisi pegawai proyek, Perseroan mewajibkan untuk melaporkan kondisi kesehatannya secara berkala. Selain itu, WIKA menambahkan protokol menyangkut transportasi, fasilitas makan, alat perlindungan diri (APD) seperti masker, hand sanitizer, dan mengonsumsi vitamin yang dibutuhkan. Selain itu, mereka juga harus melaksanakan social distancing dan mengurangi pertemuan yang melibatkan banyak orang.
Manajemen Proyek juga membentuk satgas pencegahan Covid-19, menyediakan fasilitas pencegahan, mengedukasi seluruh anggota untuk menjaga diri, mengukur suhu tubuh setiap pagi, siang, dan sore. Langkah strategis yang dijalankan yakni menjalin kerja sama penanganan suspek Covid-19 dengan rumah sakit dan puskesmas.
Langkah pencegahan penularan secara konsisten juga secara disiplin dilaksanakan oleh manajemen proyek, melalui menjaga jarak ketika bekerja, penyemprotan disinfektan pada tempat ibadah, tempat makan dan kantin, toilet, maupun penyediaan parkir yang memadai hingga pemantauan kesehatan secara rutin.
Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) dan Royal Vopak jajaki kemitraan di bidang terminal industri
Sementara untuk interaksi dengan pelanggan, pemasok, mitra usaha, dan para pemangku kepentingan lain, skenario adaptasi kebiasaan baru diantisipasi Perseroan dengan meneruskan penerapan sebagaimana tertera pada Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/216/2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan Corona Virus Disease (Covid-19) di tempat kerja.
Dalam implementasinya, protokol itu mengatur mengenai tata cara interaksi dan komunikasi antara Perseroan dengan para pihak terkait, melalui: penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menghindari kontak fisik langsung (physical distancing dan mendorong pelaksanaan teleconference, serta penggunaan APD).
Respon untuk menjawab kebutuhan komunikasi dan interaksi dengan mitra kerja, salah satunya dilakukan WIKA dengan menyiapkan sebuah web portal electronic supply chain management (eSCM) yang didesain khusus bagi para mitra kerja dan dapat diakses secara online melalui escm.wika.co.id.
Selanjutnya: Trisula Textile Industries (BELL) kembangkan kain sehat di tengah pandemi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News