Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Emiten konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan pertumbuhan kontrak yang besar tahun depan. Perusahaan ini optimistis bisa mengantongi kontrak sebesar Rp 102,93 triliun pada 2017. Target tersebut tumbuh 26% dibanding total kontrak WIKA tahun 2016 yang mencapai Rp 82 triliun.
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya, Suradi mengatakan total target kontrak 2017 terdiri dari kontrak baru sekitar Rp 43 triliun dan sisanya merupakan carry over tahun 2016. "Tingginya carry over karena banyak kontrak yang dilakukan di akhir tahun ini," ujar Suradi kepada KONTAN, Senin (26/12).
Komposisi kontrak baru tahun 2017 diperkirakan berasal dari pemerintah, swasta dan badan usaha milik negara (BUMN). Sejumlah kontrak baru yang diincar antara lain jalan rol Serang-Panimbang, dan jalan tol Trans Jawa jalur selatan.
Selain itu, WIKA juga mengincar proyek pembangkit listrik negara uap (PLTU) Jawa 7 dan di luar pulau Jawa. "Dengan tertundanya PLTU Jawa 5, maka kami akan mengikuti tender lainnya WIKseperti Jawa 7," tutur Suradi.
WIKA juga berambisi di dalam proyek Bandar Udara (bandara), seperti bandara Internasional Kertajati Majalengka, Jawa Barat, perluasan bandara Internasional Juanda, Jawa Timur serta bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo. Disamping itu, perusahaan ini juga akan masuk di bandara perintis yang akan diubah menjadi bandara komersial di luar pulau Jawa.
Lainnya, proyek pelabuhan tol laut di daerah Sulawesi, Irian Jaya dan Sumatera. "Kami juga akan masuk di proyek jalan yang ada di Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," ujar Suradi
Perusahaan ini menargetkan laba bersih tahun depan bisa mencapai Rp 1,2 triliun atau naik 29,68% dibandingkan perkiraan realisasi tahun ini yang sekitar Rp 940 miliar.
Adapun, beberapa kontrak yang diperoleh WIKA tahun ini antara lain pembangunan Light Rail Transit (LRT) rute Kelapa Gading, Jakarta Utara-Velodrome (Rawamangun), Jakarta Timur senilai Rp 5,295 triliun. Proyek tersebut akan membentang sepanjang 5 kilometer. LRT itu akan menjadi akses transportasi menuju velodrome yang disiapkan sebagai lokasi balap sepeda pada ajang Asian Games 2018.
Menurut Suradi, pihaknya tengah menyiapkan pengerjaan konstruksi LRT itu. "Kami telah melakukan pembersihan dan menyiapkan lahan sehingga bisa selesai sesuai target sebelum Agustus 2018," kata Suradi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News