kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wilmar Chemical klaim pupuk mahkota dapat tingkatkan produksi hingga 33%


Kamis, 23 Juli 2020 / 17:51 WIB
Wilmar Chemical klaim pupuk mahkota dapat tingkatkan produksi hingga 33%


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wilmar Chemical Indonesia mengklaim pupuk mahkota miliknya dapat meningkatkan produksi padi hingga 33%. Angka itu diperoleh setelah panen padi di 12 demplot petani mitra Wilmar yang  yang tersebar di 12 desa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (21/7).

Rata-rata peningkatan produksi sebesar 1.043 kilogram per hektare (ha). Peningkatan minimum di salah satu demplot (Desa Kedunggalar) sebesar 11 persen atau 679 kg per hektare (ha). Sedangkan peningkatan produksi tertinggi mencapai 33,12 persen atau 1.747 kg per ha (Desa Jambangan).

Menurut Direktur Wilmar Saronto Soebagyo, dalam upaya peningkatan produksi padi, Pupuk Mahkota memperkenalkan teknologi pemupukan berimbang dan lebih efisien.

Baca Juga: Penjualan Wilmar Cahaya Indonesia (CEKA) kuartal I-2020 naik 24,17%

Dari 12 titik demplot,  penggunaan Pupuk Mahkota oleh petani hanya 382 kg per 0,5 ha. Sedangkan rata-rata pupuk yang selama ini digunakan petani memerlukan 482 kg per 0.5 ha.

“Pada akhirnya petani yang diuntungkan karena pemakaian pupuk lebih efisien dengan hasil lebih besar,” kata dia melalui pernyataan resmi yang diperoleh Kontan.co.id, Kamis (23/7).

Baca Juga: Ini 5 miliarder Indonesia yang kaya raya berkat sawit

Demplot yang memulai masa tanam pada 22 Maret lalu tersebut merupakan kerjasama Wilmar Group Indonesia dengan Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi, dengan musim tanam pada musim hujan kedua (Maret-Juli 2020). Total luas demplot mencapai 6 ha dengan luas masing-masing 0,5 ha.

Demplot itu tersebar di 12 desa di Ngawi, yaitu Watualang, Jambangan, Banjarsari, Jenggrik, Jururejo, Kedunggalar, Kasreman, Sidomakmur, Dempel, Guyung, Kresikan, dan Tempuran. Kedepan, tidak menutup kemungkinan Wilmar Group juga akan menambah demplot sehingga lebih banyak daerah dapat merasakan manfaatnya.

Saronto menjelaskan, sebagai perusahaan yang bergerak di agribisnis, pihaknya memiliki visi berperan aktif ikut membangun dan memajukan pertanian di Indonesia, dengan  fokus pada sinergi dan integrasi dalam memberdayakan petani secara berkelanjutan.

Baca Juga: Sering promo, pengelola jaringan Alfamart untung trilyunan rupiah tahun 2019

“Hal itu dilakukan melalui peningkatkan produktivitas hasil panen padi dengan pendekatan teknologi pemupukan yang berimbang, dan menyerap hasil panen petani secara langsung dengan harga yang bersaing,” ujar dia.

Saronto menambahkan, Pupuk Mahkota menggunakan pendekatan berbasis pemupukan lengkap dan berimbang, dengan menambahkan nutrisi makro kalium klorida (KCL) atau muriate of potash (MOP) sebagai sumber kalium.

Selain itu juga ditambahkan nutrisi mikro  borat dan zinc untuk melengkapi dan mendukung perkembangan tanaman secara vegetatif dan generatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×