kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wilmar Mengoperasikan Sekolah Alam di Kawasan Konservasi


Selasa, 23 Agustus 2022 / 15:34 WIB
Wilmar Mengoperasikan Sekolah Alam di Kawasan Konservasi
Wilmar melalui PT Mentaya Sawit Mas dan PT Karunia Kencana Permai di Kalimantan Tengah (Kalteng) menambahkan fungsi kawasan konservasinya sebagai hutan edukasi lingkungan bagi siswa sekolah dasar dan menengahl.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Wilmar melalui PT Mentaya Sawit Mas dan PT Karunia Kencana Permai di Kalimantan Tengah (Kalteng) menambahkan fungsi kawasan konservasinya sebagai hutan edukasi lingkungan bagi siswa sekolah dasar dan menengah di sekitar wilayah perusahaan. 

Hutan konservasi seluas 5.173 ha itu memiliki keanekaragaman tumbuhan dan satwa liar, seperti Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeues), Kelasi (Presbytis rubicunda), dan Owa Ungko (Hylobates albibarbis). 

Perusahaan telah merintis sekolah alam tersebut sejak tahun lalu, dengan membangun jungle trekking (jalur pejalan kaki di hutan). Sepanjang jalur 750 meter tersebut, terpasang berbagai poster dan papan informasi yang memuat deskripsi dan status perlindungan berbagai jenis satwa liar dan tumbuhan. 

“Program ini akan memberikan pengalaman langsung masuk hutan dan melihat keanekaragaman hayati dan berpartisivasi langsung dalam penanaman pohon, sehingga menjadi pengalaman yang luar biasa bagi generasi muda,” kata Conservation Lead Wilmar Indonesia Surya Purnama dalam siaran pers, Selasa (23/8). 

Baca Juga: Wilmar menduduki peringkat teratas penilaian SPOTT 2021

Program-program tersebut diharapkan menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap lingkungan dan alam sekitarnya. Pihaknya berencana melaksanakan proyek serupa di wilayah perusahaan lainnya. 

“Kami berkomitmen untuk ikut berperan aktif dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan, salah satunya adalah membuat program pendidikan lingkungan,” ujar dia.

Sekolah alam juga mengadakan berbagai kegiatan pendidikan lingkungan, seperti pengetahuan tentang hutan, flora-fauna, pengelolaan sampah, bahaya kebakaran hutan, dan penanaman pohon. 

Bibit pohon yang ditanam adalah jenis tumbuhan hutan asal Kalteng, yaitu Belangeran (Shorea balangeran), Pelawan (Tristaniopsis merguensis), Ubar (Syzygium sp.), Sangeh (Elaeocarpus sp.), Marsihung (Litsea angulata), dan Jangkang (Xylopia malayana). 

Baca Juga: Kemitraan Berkeadilan bagi Petani Sawit

Pemilihan jenis tumbuhan lokal tersebut bertujuan untuk mengenalkan jenis tumbuhan hutan Kalimantan yang mulai terancam oleh kerusakan hutan. Program penanaman pohon ini merupakan program rutin perusahaan yang berjalan sejak 2011. Hingga saat ini, telah tertanam 138.102 pohon di wilayah tersebut.

Senior Conservation Officer Wilmar regional Kalteng Forendadi mengatakan, saat ini pihaknya telah memiliki lebih dari 28.400 bibit pohon siap tanam yang dikembangkan perusahaan. 

Langkah tersebut bertujuan untuk memulihkan daerah sempadan sungai, hutan yang terdegradasi, dan restorasi bekas-bekas daerah tambang masyarakat. “Dengan program penanaman pohon tersebut, satwa liar yang ada di area konservasi kami juga dapat ikut terjaga,” kata Forendadi.

Hingga kini telah ada 326 siswa yang telah mengikuti sekolah lingkungan dari SDS Bina Bangsa 06, SDN 1 Tangar, SDS Pantap, SDN Kapuk, MIS Nurul Iman Tangar, dan SMP Bina Bangsa 03. 

Baca Juga: Bukan pertama kali, perusahaan Korea Selatan dituding bakar hutan Papua

Pada 13 – 14 Agustus lalu, Gugus VI Habaring Hurung Kecamatan Mentaya Hulu mengadakan perkemahan Sabtu Minggu (Persami) bertema lingkungan hidup di hutan edukasi PT Mentaya Sawit Mas. 

Pembina Pramuka SDS Bina Bangsa 06 M Syafiudin menjelaskan, kegiatan itu sangat bermanfaat bagi anak-anak agar mereka mengenal dan belajar mencintai lingkungan, hutan, dan flora-fauna di dalamnya.

“Kegiatan ini dapat menyatukan para siswa dengan alam sehingga mereka dapat belajar untuk mencintai dan menjaga alam ini tetap lestari. Saya berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya,” kata Syaifudin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×