kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wilmar Padi Indonesia Targetkan Peningkatan 15% Produksi Padi pada Tahun Ini


Rabu, 03 Agustus 2022 / 18:56 WIB
Wilmar Padi Indonesia Targetkan Peningkatan 15% Produksi Padi pada Tahun Ini
ILUSTRASI. Wilmar Padi Indonesia Targetkan Peningkatan 15% Produksi Padi pada Tahun Ini


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wilmar Group melalui PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) menyatakan tahun ini pihaknya menargetkan peningkatan produksi padi sebesar 10% hingga 15%.

Saronto, Rice Business Head PT Wilmar Padi Indonesia menjelaskan dalam proses produksinya WPI tidak mengelola lahan milik sendiri dan melakukan kemitraan dengan petani, berupa kerja sama pendampingan dalam praktik budidaya yang baik.

"Penanaman padi dilakukan di lahan milik petani. Perusahaan akan membeli hasil panen dengan harga kompetitif. Adapun luas lahan kemitraan dengan petani yang sudah berjalan di Jawa Timur saat ini mencapai 1.500 ha," tutur Saronto kepada Kontan, Rabu (3/8).

Baca Juga: Wilmar Padi Indonesia Targetkan Kemitraan 1.000 ha Lahan Padi di Luar Jawa

Sebagai informasi, selain sawit, Wilmar Group juga berbisnis padi melalui WPI. saat ini WPI telah menjalin kemitraan dengan kelompok tani di Ngawi dengan lahan garapan seluas 1.000 ha dan di Mojokerto 500 ha. Wilmar juga melakukan kemitraan dengan petani padi di Medan, Kuala Tanjung, Sumatra Utara, dan Palembang dengan total luas 1.000 hektar.

Saronto melanjutkan, angka target itu ditetapkan berdasarkan hasil yang dicapai selama dua tahun terakhir selama kemitraan berjalan. Ia mengatakan, produksi padi petani mitra WPI di Mojokerto rata-rata sebesar 5 sampai 6 ton per hektar dan di Ngawi adalah sebesar 6 sampai 7 ton per hektar.

Baca Juga: Wilmar gandeng petani gelar tanam padi di lahan seluas 148 ha

Selain beras, WPI mengakui pihaknya tidak mengelola agribisnis lain. Pihaknya optimistis, bisnis beras hingga tahun depan diprediksi akan semakin meningkat mengingat pertumbuhan kebutuhan dalam negeri.

"Hal ini juga sesuai target pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan terutama padi, guna mendukung swasembada dan mengurangi impor beras," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×