kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wow, 4 bulan harga Singkong naik 4 kali lipat


Kamis, 15 Mei 2014 / 16:42 WIB
Wow, 4 bulan harga Singkong naik 4 kali lipat
ILUSTRASI. Aplikasi perbankan digital Allo Bank Indonesia.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Dari tahun ketahun produksi singkong terus mengalami penurunan. Penyebabnya tak lain adalah banyaknya lahan yang berubah fungsi sehingga ketersediaan lahan untuk menanam singkong menurun.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2013 luas lahan singkong susut menjadi 1,06 juta ha dari 1,12 juta ha pada tahun 2012. Hal itupun membuat produksi singkong menurun dari sebelumnya 24,177 juta ton ditahun 2012 menjadi 23,82 juta ton di 2013.

Padahal disisi lain, permintaan akan singkong terus meningkat. Akibatnya harganya pun terdongkrak naik.

Thamrin Djamin, Direktur PT Maju Mapan Sejahtera Bersama mengatakan selama 3 bulan terakhir, harga singkong melonjak tinggi. “Jika diawal tahun harga singkong masih Rp 300 per kg , namun memasuki awal Mei naik menjadi Rp 1.200 per kg,” katanya.

Singkong, lanjut Thamrin, banyak dibutuhkan oleh banyak produk untuk bahan baku. Misalnya saja menjadi bahan baku untuk pemanis, tepung tapioka, bahan pupuk organik, bahan pakan ternak dan lainnya.

Turunnya produksi singkong tersebut membuat Kementerian Pertanian berencana untuk membuat kluster atau kawasan khusus untuk tanaman singkong. Tujuannya agar produksi dan permintaan bisa tetap dijaga seimbang.

“Pendekatannya harusnya dengan kawasan yang penataannya berkonsep blok industri. Misalnya, kawasan yang bisa terintegrasi,” ujar Pending Dadih Permana, Direktur Pasca Panen Kementerian Pertanian.

Sayangnya, Pending belum mengatakan daerah mana saja yang akan dijadikan kawasan tanaman singkong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×