Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kendaraan listrik nasional memasuki babak baru. Di tengah kepastian pemerintah menghentikan insentif impor mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) secara completely built-up (CBU) mulai Januari 2026, XPENG bersama Erajaya Active Lifestyle (ERAL) telah lebih dulu memulai perakitan lokal di Purwakarta, Jawa Barat, sejak Juli 2025.
Erajaya dan XPENG meresmikan perakitan kendaraan listrik pertamanya di Indonesia melalui Line Off Ceremony di fasilitas PT Handal Indonesia Motor (HIM). Langkah ini menandai pertama kalinya XPENG memproduksi kendaraan listrik di luar Tiongkok, dengan Indonesia sebagai pasar internasional perdana.
CEO Erajaya Active Lifestyle, Djohan Sutanto, menegaskan bahwa kehadiran fasilitas produksi ini mencerminkan kolaborasi nyata antara pelaku usaha dan pemerintah.
“Peresmian hari ini merupakan bukti nyata dari kolaborasi yang solid antara dunia usaha dengan pemerintah Indonesia melalui berbagai kebijakan progresif di sektor kendaraan listrik,” ujarnya Djohan dalam sambutan.
Baca Juga: Insentif Mobil Listrik Berakhir di Tahun Ini, Gaikindo Prediksi Harga Jual Bisa Naik
Djohan menambahkan, keberadaan pabrik di Purwakarta bukan semata soal bisnis, melainkan komitmen jangka panjang untuk membangun ekosistem mobilitas berkelanjutan sekaligus meningkatkan daya saing industri otomotif nasional.
Sementara itu, Steven Wang, General Manager of KD Operation Center XPENG, menekankan bahwa proses lokalisasi ini dilakukan dengan standar teknis global.
"Peralatan kalibrasi ADAS kami mengikuti spesifikasi pabrik pintar global XPENG, sehingga fitur mengemudi cerdas pada mobil XPENG dapat berfungsi 100% sesuai kemampuan maksimal yang diizinkan oleh regulasi di Indonesia,” jelasnya.
Fasilitas tersebut akan memproduksi model XPENG X9 dengan skema completely knock down (CKD), mulai dari proses manufaktur hingga pengujian kualitas akhir. Kehadiran pabrik diharapkan menjadi katalis bagi industri kendaraan listrik nasional lewat penciptaan lapangan kerja, peningkatan kompetensi SDM lokal, serta penguatan rantai pasok komponen domestik.
Langkah XPENG dan Erajaya ini sekaligus memberi sinyal penting di tengah pergeseran kebijakan pemerintah. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya menegaskan bahwa izin impor CBU mobil listrik dengan insentif hanya berlaku hingga akhir 2025.
"Insya Allah tak akan lagi kami keluarkan izin CBU dalam konteks skema investasi dengan mendapatkan manfaat (insentif),” kata Agus, 12 September lalu.
Dengan mulai merakit secara lokal sejak Juli, XPENG menjadi salah satu pemain yang sudah mengantisipasi perubahan kebijakan tersebut. Selain memperkuat posisi Indonesia sebagai hub produksi kendaraan listrik di kawasan ASEAN, strategi ini juga selaras dengan target pemerintah mempercepat transisi energi menuju net zero emission.
Baca Juga: Insentif Mobil Listrik CBU Berakhir 2026, Begini Kata GAC AION
Selanjutnya: Meriahkan Hari Pelanggan Nasional, Maybank Indonesia Perkuat Hubungan dengan Nasabah
Menarik Dibaca: 3 Zodiak Merugi dalam Keuangan & Karier, Simak Ramalan Besok Sabtu 20 September 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News