Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Eceran Tertinggi (HET) minyakita disinyalkan naik merespon kenaikan harga minyakita yang sudah di atas HET yang berlaku saat ini.
Merespon hal ini, Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Indah Suksmani menilai, wacana ini perlu dipertimbangkan kembali.
Indah mengatakan bahwa kondisi pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu telah menurunkan daya beli konsumen dan dampaknya masih dirasakan sampai hari ini.
"Bahkan, banyak konsumen yang terjerat hutang dan sulit menyelesaikan hutang. Mohon jangan dibebani kenaikan minyak goreng," jelas Indah pada Kontan.co.id, Kamis (4/1).
Baca Juga: Mendag Beri Sinyal Harga Minyakita Bakal Naik
Indah menilai kenaikan HET Minyakita ini akan membebani masyarakat. Terlebih, juga ada isu kenaikan harga pangan lainya karena isu geopolitik, iklim dan lainya.
"Ini sangat membebani," jelas Indah.
Sebelumnya sinyak menaikan HET minyakita disampaikan langsung oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam merespon naiknya harga minyakita yang sudah mencapai Rp 15.100/liter di pasaran atau di atas HET Minyakita yang hanya Rp Rp 14.000/liter.
"Harganya bulan depan kita evaluasi karena hampir 1,5 tahun kan (HET lama)," kata Zulhas dalam Capaian Kinerja Perdagangan 2023 dan Outlook Perdagangan 2024 di Kemendag, Kamis (4/1).
Baca Juga: Mendag: Harga Bapok Stabil, Inflasi Terkendali, dan Pasokan Lancar
Zulhas mengatakan bahwa akhir Februari nanti akan dilakukan evaluasi kembali terkait HET Minyakita ini. Kemungkinan harga akan disesuaikan dengan kondisi industri sawit dalam negeri.
"Mungkin Februari akhir, apa tetap di Rp 14.000 atau disesuaikan jadi Rp 15.000," ungkap Zulhas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News