kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lima poin langkah perbaikan tata niaga beras


Kamis, 27 Juli 2017 / 21:54 WIB
Lima poin langkah perbaikan tata niaga beras


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemilik kepentingan dalam industri beras berkumpul di kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk membicarakan tata niaga beras, Kamis (27/7).

Hadir di antaranya adalah perwakilan KPPU, Dewan Beras Nasional (DBN), Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Tjipinang Food Station, kementerian Pertanian (Kemtan), dan Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Bwras Indonesia (Perpadi). Dalam pertemuan itu di rumuskan lima hal terkait perbaikan tata niaga beras di Indonesia.

Ketua KPPU Syarkawi Rauf menjelaskan untuk mendinginkan suasana, usulan pertama adalah agar Harga Eceran Tertinggi (HET) direvisi untuk dibagi menjadi dua. HET untuk beras bagi kalangan menengah ke bawah yang ditetapkan oleh pemerintah. Serta beras untuk kelas menengah ke atas yang harganya disesuaikan dengan pasar.

Kedua adalah merevisi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk beras kelas menengah ke atas. Ketiga, pertemuan tersebut sepakat mendorong pemerintah memangkas jaringan distribusi. Keempat memperkuat Perum Bulog untuk menyerap padi rakyat lebih besar, dan kelima memastikan ke depan tidak ada lagi penggerebekan bagi pedagang atau industri beras.

Hal tersebut dinilai Syarkawi dilakukan dalam rangka mendinginkan suasana yang sedang ramai saat ini. "Sepakat menjadikan kejadian saat ini sebagai momentum bagi tata niaga beras," ujar Syarkawi.

Lebih lanjut Syarkawi menerangkan cara untuk memotong rantai distribusi beras menggunakan pasar lelang di daerah. Penyerapan beras oleh Perum Bulog pun diharap meningkat dari sebelumnya hanya 10% dari produksi. Syarkawi bilang, apabila hal tersebut dilakukan Perum Bulog dapat menjadi harga acuan bagi beras nasional.

Mengenai HET pun belum dirumuskan berapa nilai yang tepat. Banyaknya jenis beras dan perbedaannya membuat perlu klasifikasi lebih lanjut dalam menentukan HET. Sebagai perbandingan, dalam pertemuan itu dibawa beras delapan jenis beras dari Pasar Induk Cipinang mulai dari harga Rp 7.800 hingga Rp 11.500.

Perbedaan pun tampak dari segi warna pada beras tersebut. Warna beras yang lebih murah cenderung berwarna lebih gelap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×