kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,84   -10,68   -1.14%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indofarma kantongi tender e-katalog Rp 300 miliar


Rabu, 25 April 2018 / 13:08 WIB
Indofarma kantongi tender e-katalog Rp 300 miliar
ILUSTRASI. RUPS Indofarma


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofarma Tbk memburu sejumlah tender proyek kesehatan dari pemerintah melalui e-katalog. Perusahaan farmasi pelat merah itu bakal memaksimalkan semua peluang demi meningkatkan pertumbuhan kinerja tahun ini.

Hingga April 2018 ini, Indofarma telah memenangkan tender e-katalog  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. "Kira-kira kami bisa memenangkan tender sekitar Rp 300 miliar," ungkap Rusdi Rosman, Direktur Utama PT Indofarma Tbk saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (24/4).

Indofarma juga masih mengikuti sejumlah tender proyek perbaikan gizi dari pemerintah. Total nilanya sekitar Rp 380 miliar. Apabila  keluar sebagai pemenang, mereka akan menyuplai produk makanan tambahan.

Sembari memburu tender proyek pemerintah, Indofarma mengawal rencana ekspansi bisnis. Perusahaan berkode saham INAF di Bursa Efek Indonesia tersebut akan membangun pabrik infus. Ini adalah upaya mereka menutup penurunan pendapatan dari bisnis obat generik.

Manajemen Infofarma menyatakan, penjualan obat generiknya belakangan ini cenderung menurun. Padahal porsi penjualan obat tanpa merek tersebut cukup besar. Selain kondisi pasar yang memang melandai, tahun lalu Indofarma merasakan persaingan bisnis obat generik yang semakin sengit.

Memang, pangsa pasar obat generik tampak menggiurkan, namun persaiangannya sengit. Indofarma menggambarkan, pasar obat generik sekitar Rp 9 triliun yang diperebutkan lebih dari 200 perusahaan di Indonesia. Padahal, margin keuntungan relatif kecil, yakni hanya sekitar 5% saja.

Oleh karena itu, Indofarma  berupaya mencari sumber pendapatan baru di luar pasar obat generik. "Penting bagi kami mempunyai lini bisnis obat lain, alat kesehatan dan kosmetik," kata Rusdi.

Berdasarkan catatan KONTAN sebelumnya, Indofarma berencana membangun pabrik infus berkapasitas sekitar 40 juta unit botol infus per tahun di Makassar, Sulawesi Selatan. Perusahaan ini menargetkan pembangunan mulai semester II-2018. Waktu pengerjaan sekitar 1,5 tahun.

Pembangunan pabrik bakal melibatkan dua perusahaan lain dalam skema joint venture. Indofarma memilik 20% saham dalam joint venture. Porsi saham selebihnya adalah milik Sungwun Pharmacopia Co Ltd dan PT Baruna Energi Lestari. Adapun nilai investasi pabrik infus Rp 200 miliar dan belum termasuk nilai investasi lahan.

Saat pabrik infus beroperasi, Indofarma akan memprioritaskan penjualan di pasar dalam negeri. Sementara sebagian kecil akan mereka jual di pasar luar negeri seperti Afganistan, Turkmenistan dan Amerika Serikat (AS).

Selain pabrik infus, Indofarma juga berharap merealisasikan pembangunan pabrik kosmetik senilai Rp 180 miliar pada tahun ini juga. Pembangunan pabrik kosmetik akan memanfaatkan lahan pabrik kosong di Cikarang, Jawa Barat. Indofarma akan membentuk joint venture dengan perusahaan Korea Selatan  bernama Skin & Skin Co Ltd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×