kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Peternak nilai sulit feedloter membiakkan sapi


Selasa, 09 Agustus 2016 / 17:40 WIB
Peternak nilai sulit feedloter membiakkan sapi


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana menilai kebijakan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito yang mewajibkan para pengusaha penggemukan sapi atau feedloter membiakkan sapi dalam negeri bukanlah kebijakan baru. Kebijakan ini pernah digaungkan pemerintah lima tahun lalu namun tidak jalan. Meskipun berpotensi membuat bisnis peternak lokal kalah bersaing dengan feedloter yang memiliki modal jumbo, tapi Teguh menilai feedloter tidak serius menjalankan kebijakan ini.

Teguh menjelaskan, adanya beberapa perusahaan feedloter yang berhasil membiakkan sapi dalam negeri seperti di Bandar Lampung. Tapi bila bekerjasama dengan petani lokal maka bisnis peternal lokal tidak akan tergusur. Tapi bila feedloter menjadi perusahaan besar dalam hal pembiakan maka hal ini berpotensi membuat bisnis sapi lokal kalah bersaing. "Tapi menurut kami pembiakan sapi itu butuh waktu yang sangat lama, dan ini sulit buat perusahaan," ujar Teguh kepada KONTAN, Selasa (9/8).

Menurutnya, feedloter justru menganggap pembibitan sapi dalam negeri menjadi beban bagi mereka karena tidak prospektif secara bisnis. Selain membutuhkan waktu yang lama dalam membiakkan sapi, risikonya juga sangat besar bila sapi itu mati karena penyakit. Sementara selama ini, mereka hanya tinggal mengimpor sapi bakalan dan menggemukkan selama tiga hingga empat bulan dan sudah langsung menghasilkan.

Kendati begitu, Teguh meminta agar pemerintah mendorong perusahaan importir seperti feedloter dan importir daging untuk menyerap sapi betina lokal dan dikerjasamakan dengan petani dalam hal pembiakan. Dengan demikian, mereka memberikan modal untuk dikembangkan petani dan memakai sistim bagi hasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×