Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program destinasi 10 wisata baru non-Bali menjadi peluang bagi pengembangan bisnis hotel di sejumlah tujuan wisata baru. PT Hotel Indonesia Natour atau Hotel Indonesia Group (HIG), misalnya, melihat peluang itu untuk mengembangkan jaringan hotel kelolaannya.
Perusahaan plat merah ini berharap bisa mengelola salah satu proyek hotel di kawasan Mandalika, Nusa Tenggara Barat. "Di sana akan dibangun hotel di tanah milik PT ASDP Indonesia Ferry yang bangun PTPP. Semoga pengelolaan diserahkan ke HIG," ujar Iswandi Said, Direktur Utama Hotel Indonesia Natour kepada Kontan.co.id, Selasa (22/12).
Saat ini, sudah ada beberapa hotel kelolaan Hotel Indonesia Group di 10 destinasi baru non Bali. Yakni di Yogyakarta yang dekat dengan destinasi Candi Borobudur serta kawasan Danau Toba.
Di Yogyakarta, perusahaan ini mengelola Gran Inna Hotel di Maliboro, Hotel Manohara milik PT Taman Wisata Candi (TWC), Hotel Pegadaian dan Hotel Pesona. Sementara di Danau Toba, ada Hotel Inna Parapat dengan kapasitas 102 kamar dan Hotel Patra Jasa sebanyak 54 kamar.
Namun Iswandi tidak merinci target pengelolaan hotel di Mandalika. Dia hanya menyatakan, selain ekspansi ke destinasi baru, perusahaan ini membidik pengelolaan hotel bagi atlet Asian Games 2018.
Hotel Indonesia Group sudah ditunjuk pemerintah sebagai pengelola wisma atlet Senayan untuk ajang olahraga tersebut. Namun pemerintah belum memutuskan siapa yang bakal mengelola wisma atlet di kawasan Jakabaring, Sumatera Selatan.
Selain target kelolaan, grup usaha ini juga akan memacu hotel kelolaannya agar naik peringkat. Misalnya, Hotel Grand Inna Bali yang berbintang empat akan dikembangkan menjadi bintang lima, tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
