Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Kepemilikan saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sudah dimiliki sepenuhnya oleh PT Medco Energi International (MedcoEnergi). Meski begitu, hal itu tidak mengubah kuota pengajuan ekspor konsentrat tembaga yang sedianya berakhir pada 23 November 2016 ini.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM), Bambang Gatot Ariyono menyatakan, Newmont mengajukan permohonan izin ekspor konsentrat dengan kuota yang sama pada enam bulan sebelumnya, yakni, sekitar 419.757 ton konsentrat tembaga.
Permohonan perpanjangan ini untuk ekspor enam bulan ke depan. KESDM saat ini masih melakukan evaluasi permintaan Newmont sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Pertimbangan sesuai peraturan yang ada sekarang dengan ada evaluasin," jelasnya.
Adapun aturan yang dimaksud ialah Peraturan Menteri ESDM Nomor 05 Tahun 20016 Tentang Tata Cara Persyaratan Pemberian rekomendasi Mineral Ke Luar Negeri. Disebutkan, kegiatan ekspor bisa dilakukan apabila kemajuan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) dianggap sama dengan periode sebelumnya.
Namun, ekspor tersebut tetap diberikan kewajiban bea keluar sebesar 7,5%. Hanya saja Bambang enggan menjelaskan kewajiban pembangunan smelter Newmont, apakah masih bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) atau malah punya rencana membangun smelter sendiri.
Juru Bicara Newmont, Rubi Purnomo sebelumnya menyatakan, pihaknya sudah memberikan permintaan izin ekspor per tanggal 10 Oktober 2016. Sayangnya Rubi masih belum mau membeberkan berapa kuota permintaan yang akan di ekspor dengan alasan masih dalam proses.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
