kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan semen lokal masih lesu


Sabtu, 21 Juli 2018 / 08:07 WIB
Penjualan semen lokal masih lesu


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju bisnis semen nasional masih tersendat. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat, volume penjualan semen domestik selama bulan Juni 2018 menyusut 11,10% menjadi 3,32 juta ton.

Penurunan penjualan merata hampir di seluruh wilayah yang selama ini menjadi andalan para produsen. Misalnya, wilayah Jawa dan Sumatra. Sedangkan penjualan di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara dan Indonesia Timur bertumbuh. Namun kontribusinya tidak terlalu besar terhadap total penjualan lokal.

Meski demikian, selama periode Januari hingga Juni atau satu semester, volume penjualan semen domestik tumbuh tipis 3,6% menjadi 30,04 juta ton.

Ketua Umum ASI, Widodo Santoso, mengemukakan industri semen domestik masih menghadapi masalah kelebihan pasokan. Di sisi lain, permintaan cenderung stagnan. Khusus penurunan di bulan Juni tahun ini juga dipicu libur panjang Lebaran.

Kapasitas produksi semen nasional saat ini mencapai 109 juta ton per tahun. Dari sini, ASI mencatat masih ada kelebihan pasokan yang mencapai 36 juta ton.

Apalagi, menurut Widodo, ke depan masih ada dua pabrik semen baru yang akan dibangun dan diperkirakan pada 2020 akan beroperasi. "Perlu perhatian serius pemerintah terhadap izin pabrik baru di Indonesia," ungkap dia.

Sebenarnya ASI sudah jauh hari meminta pemerintah membatasi atau memberhentikan sementara pemberian izin pembangunan pabrik hingga tahun 2023.

Meski pertumbuhan penjualan semen domestik masih melempem, ternyata penjualan ekspor menampakkan sinyalemen positif. Total penjualan ekspor semen dan klinker hingga Juni tahun ini mencapai 2,66 juta ton. Jumlah tersebut naik 134,30% dibandingkan setahun lalu. "Usaha para produsen meningkatkan ekspor dapat menjadi strategi menambah utilisasi pabrik," kata Widodo.

Alhasil, pasar ekspor bisa menjadi solusi sementara hingga pasar domestik mampu menyerap seluruh produksi. ASI mengharapkan produsen semen bisa menggebrak pasar ekspor pada semester kedua tahun ini.

Dengan memperluas pasar ekspor, hal itu dapat menambal kekurangan penjualan semen di dalam negeri. ASI menargetkan total ekspor klinker dan semen tahun ini berkisar 4 juta hingga 4,5 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×