kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

1 Sept, industri sawit dilarang pakai BBM subsidi


Kamis, 30 Agustus 2012 / 17:13 WIB
1 Sept, industri sawit dilarang pakai BBM subsidi
ILUSTRASI. Kapal fragat Admiral Gorshkov menembakkan rudal hipersonik Tsirkon dari Laut Putih ke sasaran di pantai yang terletak di tempat latihan Chizha di Wilayah Arkhangelsk, Rusia, 11 Desember 2020.


Reporter: Zaskia Paramitha, Reuters | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemerintah Indonesia melarang perusahaan perkebunan kelapa sawit memakai bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mulai bulan depan. Hal ini disampaikan oleh Gabungan Pengusaha kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) di Jakarta hari ini (30/8).

Subsidi BBM di Indonesia menjadi sektor yang membuat anggaran negara membengkak. Perlu diketahui, harga BBM di Indonesia merupakan yang termurah di Asia. Indonesia mengalokasikan sekitar US$ 18 miliar untuk subsidi BBM tahun lalu.

“Per 1 September nanti, perkebunan tidak boleh menggunakan bahan bakar bersubsidi,” tegas direktur eksekutif GAPKI, Fadhil Hasan kepada Reuters. Menurut Fadhil, kebijakan tersebut keluar sebelum pihak asosiasi sempat memberikan tanggapan.

Beberapa perusahaan yang terkena dampak langsung, antara lain; Wilmar International, PT Sinar Mas Agro Resources & Technology, dan PT Astra Agro Lestari.

“Biaya logistik menghabiskan sekitar 14% dari total biaya produksi. Kebijakan itu akan memberikan dampak langsung terhadap perusahaan perkebunan jika mereka tidak menaikkan harga jualnya,” ujar broker dari Bahana Securities yang berbasis di Jakarta.

Produksi kelapa sawit dari Indonesia tahun ini diprediksi mencapai 23 juta ton-25 juta ton, naik ketimbang produksi tahun lalu sebesar 22,5 juta ton. India, China, dan Eropa adalah importir utama kelapa sawit Indonesia dengan total 8,6 juta ton pada semester I tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×