Reporter: Maria Rosita | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Ekspor alas kaki tahun ini cukup menggembirakan. Catatan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Asprindo), ekspor sepatu pada 2011 mencapai US$ 3,1 miliar. Angka ini naik 25% dari tahun lalu sebesar US$ 2,5 miliar.
Eddy Widjanarko, Ketua ASI, menjelaskan, kenaikan ekspor ini didorong kemampuan produsen lokal memenuhi permintaan, baik produsen berskala besar maupun merek kecil.
Namun, nilai ekspor tersebut tak sesuai target yang dipatok sebelumnya yakni sebesar US$ 3,2 miliar. Sebab, sempat beberapa waktu terjadi penurunan pemesanan sekitar 10% -20% dibandingkan bulan-bulan biasanya. Kekhawatiran kondisi Eropa yang tak menentu membuat permintaan ekspor sempat tertahan.
"Kalau krisis Eropa terus berlangsung, saya khawatirkan hal ini akan terus menurunkan order," ujar Eddy kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Makanya dia mengestimasi kenaikan ekspor alas kaki di 2012 hanya sekitar 10%, atau US$ 3,4 miliar.
Sedangkan nilai penjualan alas kaki di pasar domestik mencapai Rp 24 triliun-Rp 25 triliun. Angka ini naik 10% dari tahun 2010 yang sebesar Rp 22 triliun. Produsen alas kaki tahun ini masih mengandalkan momen Tahun Ajaran Baru dan Lebaran untuk menggenjot penjualan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
