kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

53 Pengusaha Austria jajaki investasi di Indonesia


Sabtu, 06 November 2010 / 08:38 WIB
ILUSTRASI. Penerbitan Obligasi PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA)


Reporter: Hans Henricus |

JAKARTA. Rupanya, Austria gencar membidik ladang investasi di Indonesia. Hal ini terlihat dari kunjungan 53 pengusaha yang menyertai kedatangan Presiden Austria, Heinz Fischer ke Indonesia.

Menurut siaran pers yang dikeluarkan kantor staf khusus Presiden bidang hubungan internasional, Presiden Heinz Fischer dan puluhan pengusaha itu akan berada di Indonesia selama 3 hari sejak 9 November hingga 11 November nanti. "Hal ini mencerminkan daya tarik Indonesia bagi kerjasama investasi dan perdagangan dengan Austria," ujar staf khusus Presiden bidang hubungan internasional, Teuku Faizasyah dalam siaran persnya, Jumat malam (5/11).

Hubungan Indonesia dan Austria telah terjalin baik sejak tahun 1954. Hubungan baik ini, kata Faizasyah, mengacu pada prinsip saling menghormati dan menghargai. Selain itu, kerjasama Indonesia dan Austria di bidang politik, ekonomi,sosial dan budaya terus berkembang.

Volume perdagangan Indonesia dan Austria pada tahun 2008 mencapai US$393,4 juta. Tapi, pada tahun 2009 turun menjadi US$ 300,4 juta lantaran krisis keuangan global.

Investasi Austria di Indonesia menempati urutan ke 35. Dalam kurun waktu 1990 hingga 2009 total investasi Austria secara kumulatif mencapai US$20,60 juta.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Heinz Fischer akan menggelar pertemuan bilateral dan menandatangani nota kesepahaman tentang meningkatkan kerjasama di bidang interfaith dialogue. "Kerjasama ini dapat meningkatkan saling pengertian tentang kebudayaan dan tradisi masing-masing negara," terang Faizasyah.

Selama di Indonesia Presiden Heinz Fischer akan meletakan karangan bunga Taman Makam Pahlawan, Kalibata. Selain itu, ia juga akan berkunjung ke Katedral dan Masjid Istiqlal, serta bertemu Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×