Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Meskipun dukungan nama besar Astra akan menopang pertumbuhan ACST tahun ini, namun perseroan tidak menetapkan secara spesifik jumlah kontrak baru yang akan mereka dapatkan dari internal Grup. Kontraktor ini akan mengincar semua proyek-proyek baru baik dari Astra maupun dari eksternal sesuai denga keahlian dan spesialisasi yang mereka miliki.
Hingga minggu keempat Februari ini, ACST belum berhasil mengantongi kontrak baru. Namun saat ini perseroan tengah menunggu penandatanganan kontrak untuk proyek jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated yang hak konsesinya dimiliki Jasa Marga.
Sepanjang tahun 2016, ACST membukukan pendapatan Rp 1,79 triliun, naik 32,2% dibanding periode yang sama tahun 2015, yakni sebesar Rp 1,36 triliun. Laba bersih perseroan meningkat 63% menjadi Rp 68,33 miliar dari Rp 41,92 miliar di tahun 2015. Target kontrak baru tahun lalu juga berhasil mereka lampaui lebih tinggi 7,8%.
Maria menjelaskan, peningkatan signifikan tersebut didukung oleh naiknya pendapatan usaha, efisiensi beban umum dan administrasi yang telah dicapai sepanjang tahun 2016. Upaya ini terus dilakukan secara berkesinambungan untuk mewujudkan komitmen Perusahaan dalam memberikan pelayanan jasa konstruksi yang didukung oleh modal kerja kuat serta portfolio akuntabel dan terpercaya.
Sektor fondasi berkontribusi menyumbang kontribusi 19% terhadap pendapatan perseroan tahun lalu, sektor konstruksi 79% dan sektor infrastruktur sebesar 2%. Sektor konstruksi masih menjadi kontributor terbesar karena dominasi sektor ini terhadap perolehan kontrak baru selama tahun 2016. "Proporsi kontribusi sektor infrastruktur diproyeksikan akan terus meningkat di tahun yang akan datang." jelas Maria.
Maria mengatakan, hingga saat ini ACST menggarap proyek sebesar Rp 5,02 triliun yang terdiri dari carry over order tahun 2015 Rp 1,52 triliun dan carry over order tahun 2016 sebesar Rp 3,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News