kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pergantian teknologi dari kartu tap ke sistem MLFF, BPJT pastikan BUJT tidak rugi


Senin, 15 Februari 2021 / 18:08 WIB
Ada pergantian teknologi dari kartu tap ke sistem MLFF, BPJT pastikan BUJT tidak rugi
ILUSTRASI. Pengendara mobil memasuki Gerbang Tol (GT) Cengkareng untuk melakukan transaksi pembayaran di Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/ama.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyatakan penerapan teknologi Sistem Transaksi Nontunai berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF) tidak akan merugikan pihak BUJT, walau investasi telah digelontorkan pada sistem kartu tap.

Danang Parikesit, Kepala BPJT mengemukakan pendapatan yang diterima BUJT bahkan masih sama.

"Tidak ada kerugian yang didapatkan dari teknologi ini, karena pendapatan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan tetap. Untuk tarif yang dikenakan ke pengguna jalan tol, nantinya juga tidak mengalami kenaikan,"jelasnya saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (15/2).

Sebagai informasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan memberlakukan Sistem Transaksi Nontunai berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF). 

Baca Juga: Sekjen ATI: Sistem MLFF menghilangkan antrian di berbagai gerbang tol

Dengan ini, pengguna tol tidak perlu lagi berhenti di gerbang tol apalagi mengantri saat melakukan pembayaran.

Nantinya, saat kendaraan melewati pintu tol, saldo uang elektronik yang ada pada aplikasi di ponsel akan langsung terpotong.

Teknologi yang diterapkan pada MLFF yaitu Global Navigation Satelit System (GNSS) dan memungkinkan melakukan transaksi melalui aplikasi di smartphone serta dibaca melalui satelit.

Lebih lanjut, BPJT mengklaim sudah bertemu dengan Roatex selaku pemenang tender proyek MLFF asal Hungaria. Namun pihaknya tidak membeberkan lebih lanjut mengenai kesepakatan pergantian teknologi yang akan dilakukan.

BPJT menegaskan, implementasi transaksi pembayaran tarif tol nontunai di seluruh jalan tol sudah dijalankan sejak akhir Oktober 2017 sehingga perpindahan teknologi tidak akan membuat masalah apalagi menimbulkan kerugian.

"Sasaran akhir dari strategi elektronifikasi jalan tol adalah pelaksanaan transaksi tol nontunai berbasis nirsentuh MLFF. BPJT Kementerian PUPR dan Badan Usaha Jalan Tol telah berkomitmen dalam pengimplementasian teknologi dimaksud untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol sehingga transaksi tol menjadi lebih efektif, efisien, aman dan nyaman," tutup Danang.

Selanjutnya: Menangkan Roatex di sistem pembayaran jalan tol nirsentuh, Kementerian PUPR digugat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×