kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada seruan boikot produk Prancis, ini kata Danone


Kamis, 05 November 2020 / 14:02 WIB
Ada seruan boikot produk Prancis, ini kata Danone
ILUSTRASI. Ada seruan boikot produk Prancis, ini kata Danone


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seruan boikot produk asal Prancis tengah ramai digaungkan di beberapa negara, termasuk Indonesia. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi salah satu pihak yang mengimbau agar umat muslim Indonesia tidak membeli produk yang berasal dari Prancis.

Sejumlah merek beredar untuk diboikot, salah satunya Danone.

Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, mengatakan masalah yang terjadi saat ini karena salah persepsi jika mengalamatkan untuk memboikot produk susu anak SGM dan air kemasan Aqua karena pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Perihal dampak ke perusahaan, Arif tidak buka-bukaan. Namun sebagai gambaran, yang paling terdampak pertama adalah pedagang kecil yang menjual produknya secara eceran.

Baca Juga: Heboh seruan boikot produk Prancis, Danone: Aqua dan SGM dikembangkan di Indonesia

"Yang terdampak lebih dulu dari hal ini tentu saja pedagang kecil dan para penjual eceran. Setelah terkena imbas Covid-19, lalu kemudian muncul hal seperti ini. Jika terjadi boikot yang berlarut-larut, dapat mengakibatkan mereka semakin kehilangan pendapatan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (4/11).

Arif menegaskan bahwa formula susu SGM pertama kali dibuat oleh tiga orang profesor dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) yang dipimpin oleh Profesor Palenkahu dan seorang ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) .

SGM diproduksi secara massal di pabrik Sarihusada Yogyakarta sejak 1968. Dalam sejarahnya, Sarihusada berganti-ganti kepemilikan, namun produk SGM tetap dan terus diproduksi di pabrik tersebut dan sejak tahun 1997 diproduksi juga di pabrik Prambanan.

Baca Juga: Permintaan mulai membaik, Aspadin proyeksi industri AMDK tumbuh positif tahun ini

Begitu juga dengan produk Aqua yang lahir pada 1973 dan produksi pertama di pabrik yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat (Jabar) dan sampai saat ini masih beroperasi.

"Kami akan tetap melanjutkan komitmen kami untuk melayani kebutuhan nutrisi dan hidrasi sehat melalui jutaan pedagang yang menjual produk kami di Indonesia dan disiapkan oleh hampir dari 15.000 karyawan kami di seluruh Indonesia," kata Arif.

Baca Juga: Target terlampaui, Nestle kerek target penjualan

Arif berharap di masa pandemi ini semua bisa lebih mengedepankan hal yang penting dalam upaya menjaga kesehatan, menjaga kegiatan ekonomi dan menjaga akses makanan dan minuman yang baik dan sehat untuk anak dan keluarga Indonesia.

Sebagai langkah antisipasi, Arif mengatakan perusahaan terus berkomunikasi dengan mitra-mitra bahwa Aqua dan SGM lahir, besar, dan diproduksi oleh bangsa Indonesia untuk membantu nutrisi dan hidrasi konsumen Indonesia.

Selanjutnya: Danone-AQUA bakal gencar bangun PLTS atap di lingkungan pabrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×