Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan tepung terigu PT Bungasari Flour Mills Indonesia pada kuartal II terancam turun seiring adanya gangguan bisnis sebagai akibat dari wabah virus corona (Covid-19).
Direktur Sales & Marketing Bungasari Flour Mills Indonesia Budianto Wijaya mengatakan, penjualan tepung terigu Bungasari Flour di kuartal II berpotensi turun sekitar 15%-20% jika dibandingkan dengan penjualan di kuartal I-2020.
Hal ini berbeda dengan tren yang ada pada tahun-tahun sebelumnya. Sebab biasanya, realisasi penjualan tepung terigu pada tiga bulan pertama dan kuartal II selalu menunjukkan proporsi yang kurang lebih seimbang.
Baca Juga: Harga gandum menanjak, Bungasari Flour belum akan menaikkan harga jual
Proyeksi penurunan permintaan di periode April hingga Juni didasarkan pada tren penurunan permintaan tepung terigu Bungasari Flour yang sudah terjadi pada bulan Maret lalu. Sepanjang Maret, terjadi penurunan permintaan di kisaran 15%-20%.
Hal tersebut terjadi seiring menurunnya kegiatan produksi sejumlah produsen makanan yang selama ini menjadi pelanggan Bungasari Flour di tengah-tengah wabah virus corona.
Maklum saja, sekitar 95% penjualan tepung terigu Bungasari Flour menyasar produsen-produsen makanan baik di skala UKM maupun perusahaan besar. Sementara sebanyak 5% sisanya baru menyasar segmen ritel.
“Karena pasar kan sebagian tutup, mall tutup, dan orang-orang mengurangi intensitas keluar rumah,” jelas Budiyanto kepada Kontan.co.id pada Senin (6/4).
Menyikapi kondisi yang ada, Bungasari Flour akan terus berupaya menjaga kontinuitas dan kualitas pasokan untuk menjaga kinerja penjualan.
Budianto optimis penurunan yang terjadi tidak akan membuat realisasi penjualan tepung terigu pada semester I tahun ini menjadi lebih rendah dibanding semester I tahun kemarin.
Pasalnya, Bungasari Flour telah menggenggam kapasitas produksi tambahan dari ekspansi penambahan kapasitas produksi sebesar 500 MT per hari yang telah beroperasi komersil sejak kuartal IV tahun 2019 lalu.
Dengan demikian, di semester I tahun ini, Bungasari Flour sudah bisa memproduksi tepung terigu hingga 2.000 MT per hari dari semula 1.500 MT per hari pada periode sama tahun sebelumnya.
“Kami ada penambahan kapasitas sehingga penjualan kami (di semester I 2020) sih bisa naik (dibanding semester I 2019),” pungkas Budianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News