Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses digitalisasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) telah mencapai 80% hingga saat ini. Namun, Pertamina memprediksi, bakal terjadi pemunduran dari jadwal semula akibat pandemi virus corona di Indonesia.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman bilang upaya digitalisasi sejatinya tetap berjalan dengan tetap memperhatikan protokol virus corona. Kendati demikian, perusahaan pelat merah ini memprediksi akan ada penyesuaian jadwal alias pemunduran dari jadwal semula.
"Namun memang tidak dapat dilakukan secara massif seperti pada kondisi normal, demi keselamatan dan keamanan para pekerja baik internal maupun mitra. Karenanya diperlukan penyesuaian jadwal penyelesaian yang semula ditargetkan di pertengahan tahun ini," terang Fajriyah dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (15/4).
Baca Juga: Daftar harga BBM April 2020 di SPBU Pertamina dan swasta
Menurut Fajriyah, meskipun jadwal akan disesuaikan dengan kondisi saat ini, proses digitalisasi SPBU di seluruh Indonesia terus akan diupayakan untuk diselesaikan pada tahun ini.
Proses digitalisasi SPBU, tambah Fajriyah, hingga awal April 2020 telah mengalami kemajuan cukup signifikan. Dari total 5.518 SPBU, seluruhnya telah tuntas disurvei. Sebanyak 4.410 SPBU atau hampir 80% sudah dilakukan instalasi sistem IT, sedangkan Automatic Tank Gauge (ATG) sudah terpasang di 4.458 SPBU atau capai 81%.
Dari instalasi ini akan dilanjutkan untuk progres integrasi agar data bisa dipantau melalui dashboard.
“Program digitalisasi SPBU merupakan upaya Pertamina untuk meningkatkan layanan kepada konsumen, sehingga bisa memantau ketersediaan dan stok BBM di setiap wilayah, stok dan penjualan BBM serta transaksi di SPBU serta sekaligus dapat meningkatkan pengawasan penyaluran BBM,” imbuh Fajriyah.
Baca Juga: Lagi di rumah tapi butuh BBM, oli atau gas, SPBU Pertamina punya solusinya
Fajriyah menambahkan, dengan sistem digital, seluruh proses penyediaan BBM di SPBU terpantau dengan baik dan data tersebut dapat diakses secara langsung oleh sejumlah pihak berwenang seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan BPH Migas.
“Digitalisasi SPBU merupakan bagian dari program digitalisasi Pertamina yang akan dilakukan dari hulu hingga ke hilir. Digitalisasi juga dilanjutkan pada TBBM, kapal pengangkut, kilang bahkan hingga sumur pengeboran,” pungkas Fajriyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News