kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Adhi Commuter Properti kejar pendapatan Rp 1 triliun tahun ini


Kamis, 16 September 2021 / 19:44 WIB
Adhi Commuter Properti kejar pendapatan Rp 1 triliun tahun ini
ILUSTRASI. Jajaran manajemen Adhi Commuter Properti. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Commuter Properti (ADCP) optimistis bisa menumbuhkan kinerja keuangan pada tahun ini. Anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) yang mengembangkan properti berbasis Transit Oriented Development (TOD) ini mengejar pertumbuhan pendapatan sekitar 10% dibandingkan tahun lalu.

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM Adhi Commuter Porperti Mochamad Yusuf mengungkapkan, pada tahun ini pihaknya membidik pendapatan di level Rp 1 triliun. Tumbuh dibandingkan realisasi pendapatan tahun lalu yang berkisar di angka Rp 900 miliar.

"Pertumbuhan pendapatan kami rencanakan sebesar 10%. Kemudian untuk laba kami rencanakan tumbuh sebesar 20% dari tahun yang lalu," ungkap Yusuf dalam paparan yang digelar Kamis (16/9).

Target pendapatan dan laba tersebut bakal disokong oleh pendapatan pra-penjualan alias marketing sales yang ditargetkan menyentuh Rp 1,3 triliun sampai tutup tahun nanti. Dengan tren penjualan yang ada, Yusuf optimistis target itu bisa tercapai.

Baca Juga: Upayakan diversifikasi, Ratu Prabu Energi (ARTI) jajaki bisnis transportasi

Pasalnya, hingga periode tengah tahun, Adhi Commuter Properti mampu mengantongi marketing sales sekitar Rp 438 miliar atau melesat tiga kali lipat dibandingkan raihan pada semester I-2020 yang sebesar Rp 143 miliar.

Direktur Utama Adhi Commuter Properti Rizkan Firman mengatakan, hunian berkonsep TOD cukup menarik antusiasme masyarakat. Dia membeberkan, setidaknya ada tiga keuntungan yang ditawarkan oleh proyek-proyek hunian TOD dari ADCP yang terintegrasi dengan simpul-simpul transportasi utama, baik light rapid transit (LRT) maupun moda transportasi umum lainnya.

Pertama, imbal hasil yang superior. Kedua, akses transportasi yang lebih mudah dan memadai untuk pergerakan orang dan barang yang akan berdampak pada efisiensi waktu. Ketiga, dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap isu-isu lingkungan dan perkotaan, konsep hunian TOD relevan berkontribusi terhadap upaya mengurangi polusi udara dan kemacetan.

“Konsep hunian TOD yang menempel langsung kepada transportasi massal di Jabodetabek sangat relevan bagi masyarakat dengan tingkat mobilitas yang tinggi. Apalagi hunian kami dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung yang mendukung gaya hidup masyarakat. Inilah yang menjadi daya tarik dari hunian yang tengah kami kembangkan,” ujar Rizkan.

Apalagi, LRT akan menjadi salah satu tulang punggung transportasi massal di Jabodebek (Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi), di samping kereta rel listrik (KRL), mass rapid transit (MRT), dan bus rapid transit (BRT). Presiden Joko Widodo bahkan telah mematok target bahwa LRT Jabodebek akan beroperasi pada Juni 2022.

Baca Juga: KA Bandara YIA mulai beroperasi secara komersial besok, Jumat (17/9)

Jumlah penumpang LRT diprediksi mencapai hingga 675.000 orang per hari pada 2025 nanti, yang mana ini menjadi potensi pasar yang terbuka lebar bagi Adhi Commuter Properti. Pasalnya, proyek properti TOD yang dikembangkannya berada di posisi yang strategis dalam pengoperasian jalur LRT yakni Cibubur – Cawang, Cawang - Dukuh Atas, Cawang-Bekasi Timur.

Direktur Pemasaran Adhi Commuter Properti Indra Syahruzza menyampaikan, animo masyarakat akan hunian konsep TOD yang ditawarkan ADCP terbilang tinggi. Dia menggambarkan, penjualan pre sales untuk proyek-proyek ADCP hingga kini sebesar 58,1% untuk 11 proyek yang saat ini dikembangkan. 

“Hal ini menunjukkan permintaan yang kuat untuk kelas akses residensial berkonsep TOD yang terletak di simpul-simpul transportasi utama. Sekaligus membuktikan bahwa konsep TOD menarik sebagai tujuan investasi. Konsep TOD sudah diterapkan di Hongkong, Tokyo, Singapura, Beijing, dan Copenhagen,” ujar Indra.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×