kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

AEKI Catat Produksi Biji Kopi Tumbuh 60% pada Awal Tahun 2025


Selasa, 15 April 2025 / 19:23 WIB
AEKI Catat Produksi Biji Kopi Tumbuh 60% pada Awal Tahun 2025
ILUSTRASI. Pekerja menunjukkan biji kopi robusta setelah proses penyangraian di salah satu tempat produksi UD Berkat Kopi Jaya Desa Ujong Baroh, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Senin (20/1/2025). Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) mencatat jika produksi kopi pada awal tahun 2025 ini mengalami kenaikan yang signifikan hingga 60%.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indonesia adalah produsen kopi terbesar keempat di dunia, setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia.

Ketua Departemen Specialty & Industri BPP Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Moelyono Soesilo, mengatakan jika produksi kopi pada awal tahun 2025 ini mengalami kenaikan yang signifikan hingga 60%. 

“Awal tahun ini terjadi peningkatan yang lumayan tinggi, sekitar 40%-60% dibanding periode yang sama tahun 2024,” terangnya kepada Kontan, Selasa (15/4).

Baca Juga: Harga Biji Kopi Naik, Nilai Ekspor Kopi Indonesia Melesat

Meski begitu, pihaknya belum merinci berapa angka kenaikan yang didapatkan. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kopi Indonesia selama Januari-September 2024 sebesar 342.220 ton atau senilai US$ 1,49 miliar.  

Moelyono memperkirakan bahwa tahun ini sudah pasti terjadi peningkatan produksi. Sebab, produksi biji kopi kembali normal. Karena tahun 2023 hingga 2024 lalu, produksi kopi sempat terganggu akibat La-Nina dan El-Nino yang memengaruhi panen.

“Kalau peningkatan pasti akan terjadi peningkatan, karena produksinya akan kembali normal 2023-2024 kan terjadi penurunan, karena akibat dari La-Nina dan El-Nino. Jadi 2022 berpengaruh ke hasil panen 2023, dan La-Nina El-Nino 2023 berpengaruh ke hasil panen 2024,” jelasnya.

Baca Juga: Promo RotiO Awal Tahun 2025, Promo 5 RotiO sampai KopiO Series Mulai Rp 15.000-an

Ada pun saat ini, beberapa masyarakat Indonesia sedang mengalami penurunan daya beli. Moelyono mengatakan jika fenomena ini tak begitu memengaruhi penyerapan atau demand kopi dalam negeri.

Ia menjelaskan biar pun daya beli sedang melemah, masyarakat masih tetap mengonsumsi kopi. Meski, memang ada penggunaan grade kopi yang sedikit menurun.

“Dalam negeri penyerapannya sih tidak ada penurunan ya. Cuman kemungkinan persentase kopi yang dipakai agak sedikit menurun, itu iya. Atau menurunkan kualitas kopi yang dipakai, misal sebelumnya pakai grade 2, sekarang jadi grade 3 atau 4 gitu,” imbuhnya.

Selanjutnya: IHSG Naik 4 Hari Beruntun, Masih Terjadi Net Sell Asing Rp 2,5 T Hingga Selasa (15/4)

Menarik Dibaca: Harga Poco F7 Ultra Paling Update, Lengkap dengan Fitur Canggih yang Ditawarkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×