Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Jane Aprilyani
KONTAN.CO.ID - Capaian bauran energi terbarukan masih terbilang lambat. Pemerintah berharap dukungan dari berbagai stakeholder dapat terjalin untuk mencapai hal tersebut.
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementrian ESDM, Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi mengatakan, bahwa Pemerintah membutuhkan dukungan dari semua stakeholder energi terbarukan, salah satunya adalah perusaan-perusahaan yang berada di industri pembangkit listrik tenaga surya yang tergabung dalam AESI.
“Saya harapa AESI bisa mendorong upaya pemerintah untuk pencapaian bauran energi sebesar 23% yang hingga saat ini kita kurang sekitar 7 - 10 Giga,” kata Eniya Listiani Dewi.
Sementara itu, Ketua Umum AESI periode 2024-2027, Mada Ayu Habsari mengatakan bahwa salah satu hal penting dalam menjalankan asosiasi adalah kolaborasi. Mada bilang semua pihak harus memastikan bahwa semua bekerjasama dengan semangat yang kuat untuk mencapai tujuan bersama. Kolaborasi tidak hanya berarti bekerja bersama dalam proyek-proyek konkret, tetapi juga berbagi gagasan, pengalaman, dan sumber daya untuk saling memperkaya satu sama lain. Dimana saat ini pengurus AESI terdiri dari regulator, implementator, Teknologi Provider, Local Manufacturer, Developer, EPC juga perusahaan Operation dan Maintenance.
Sebelumnya, dalam pelantikan pengurus Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) periode 2024-2027, Mada Ayu Habsari resmi menggantikan Ketua Umum AESI sebelumnya, Fabby Tumiwa, yang telah memimpin untuk periode 2021-2024.
“Dengan komposisi pengurus perempuan sebanyak 35%, AESI juga bertekad untuk mengedepankan aspek kesetaraan gender dalam transisi energi,” jelas Mada dalam keterangan yang diterima KONTAN, Jumat (7/6).
Baca Juga: AESI Harap Revisi Permen ESDM No.2/2024 Buka Era Baru Bagi Industri Energi Surya
Disisi lain Eniya berharap dengan pengurus AESI yang baru, penerapan energi terbarukan di Indonesia bisa terealisasi sempurna.
“Saya sangat berharap kepada pengurus AESI yang baru untuk bersama-sama menyuarakan PLTS ini menjadi salah satu solusi yang tepat untuk mencapai bauran energi," tegas Eniya Listiani Dewi.
Oky Gunawan, Chief of Sales SUN Energy mengatakan bahwa SUN Energy mendukung visi misi Ketua Umum AESI 2024-2027, Ibu Mada Habsari, untuk mempercepat pemanfaatan energi surya di Indonesia melalui sinergi antar lembaga. Sebagai pihak swasta, SUN Energy berharap dapat berkolaborasi bersama asosiasi, pemerintah, antar pelaku industri dan pihak swasta lainnya untuk memperluas pangsa pasar sistem PLTS Atap guna mendukung pemenuhan target transisi energi pemerintah Indonesia.
Selain kolaborasi, transparansi keuangan dan komunikasi terbuka juga sangat penting. AESI akan untuk memastikan bahwa saluran komunikasi antara pengurus asosiasi dan anggota tetap terbuka. Setiap masukan, saran, atau keprihatinan akan dipertimbangkan dengan serius demi kemajuan bersama.
“Inti dari asosiasi adalah ingin menjadi wadah para anggota yang memang menggunakan AESI sebagai fasilitator. Ini adalah kemajuan yang sangat besar karena memang anak muda adalah salah satu elemen yang sangat concern terhadapa perubahan iklim dan transisi energi, Saya yakin AESI bisa membawa Indonesia semakin disinari energi listrik tenaga surya,” tutur Mada.
Baca Juga: SUN Energy Kantongi Pembiayaan Rp 500 Miliar dari PermataBank
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News