Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu basis produksi di Indonesia, pasar otomotif ekspor Indonesia terus berkembang. Alhasil Agen Pemegang Merk (APM) akan memproduksi model barunya untuk pasar ekspor.
Seperti misalnya, PT Sokonindo Automobile atau DFSK berencana melakukan ekspor mobil pada awal 2019, dengan melakukan pengapalan sebanyak 10.000-12.000 unit selama setahun.
Co-CEO PT Sokonindo Automobile (DFSK) Alexander Barus, menjelaskan tahun depan akan memulai ekspor perdananya ke negara-negara Asia Tenggara. Yakni Thailand dan juga kemudian DFSK akan melakukan pengapalan ke Vietnam.
“Komposisi ekspor dapat berubah tergantung pada kondisi pasar. Saat ini perkiraan kami sebanyak 70% model SUV dan sisanya 30% kendaraan pickup,” kata Alexander akhir pekan lalu.
Saat ini, perusahaan telah memroduksi dua tipe mobil, yakni kendaraan penumpang sport utility vehicle (SUV) dan kendaraan niaga pick-up. Untuk SUV yakni Glory 580 dan Super Cab untuk merk pick upnya.
Adapun pemilihan negara tersebut mengingat kesamaan dengan Indonesia yang menggunakan setir kanan. Selain itu di Thailand sudah ada diler DFSK sehingga akan lebih mudah untuk memenuhi permintaan di negara tersebut.
Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Jap Ernando Demily menjelaskan pick up barunya Isuzu Traga masih disiapkan untuk ekspor. Sayangnya negara yang dibidik maupun waktu spesifik belum dibeberkan. "Kita masih studi dan kita sedang atur mesinnya sudah ikut standar EURO 4," kata Ernando kepada Kontan.co.id, Rabu (25/7).
Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno menjelaskan model baru H-1 juga akan terus diekspor. Sebelumnya Hyundai H-1 sudah dirakit di Indonesia dan diekspor ke Thailand. "Untuk model baru kami siapkan untuk diekspor akhir bulan ini," kata Mukiat kepada Kontan.co.id, Rabu (25/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News