Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) optimistis mampu mencapai target marketing sales sebesar Rp 1,7 triliun selama tahun 2025, seiring tren penjualan yang terus menunjukkan perkembangan positif sejak awal tahun.
Hingga Agustus 2025, marketing sales APLN tercatat Rp 1,02 triliun di luar PPN atau setara dengan 60% target tahun penuh 2025.
Corporate Secretary APLN Justini Omas menjabarkan, kontributor utama marketing sales perseroan berasal dari berbagai proyek unggulan, seperti Podomoro Park Bandung, Bukit Podomoro Jakarta, Podomoro Golf View, serta Podomoro City Deli Medan.
“Dengan tren penjualan yang terus menunjukkan perkembangan positif, kami yakin target Rp 1,7 triliun hingga akhir tahun dapat tercapai sesuai rencana,” sebut Justini kepada Kontan, Senin (22/9/2025).
Baca Juga: Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Tembus Rp 194,9 Triliun hingga Agustus 2025
Untuk diketahui, kinerja semester I-2025 perseroan terbilang lesu. Dari sisi top line, perseroan mencatatkan penurunan pendapatan bersih sebesar 10,50% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 1,69 triliun. Pun, bottom line perseroan menorehkan rugi bersih senilai Rp 71,74 miliar dari posisi laba bersih Rp 57,25 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Justini menjelaskan, catatan rugi bersih tersebut utamanya disebabkan oleh tingginya beban bunga dan keuangan. Dus untuk memperkuat fundamental, perseroan menyiapkan sejumlah strategi, salah satunya divestasi aset-aset matang, di antaranya Hotel Pullman Vimala Hills.
Dana hasil divestasi tersebut kemudian bakal dialokasikan untuk melunasi sebagian utang sekaligus memperkuat pengembangan proyek baru yang lebih prospektif. Untuk diketahui, posisi liabilitas perseroan pada paruh awal tahun berada di Rp 12,08 triliun, turun tipis dibanding level Rp 12,33 triliun per Desember 2024.
Selain itu, APLN bakal menjalankan efisiensi operasional, mengoptimalkan portofolio proyek dengan potensi tinggi, serta menyiapkan peluncuran produk baru di kota dengan permintaan hunian yang solid.
Memasuki paruh kedua tahun 2025, Justini bilang APLN bakal lebih memfokuskan pengembangan ke segmen landed house yang terbukti memiliki daya serap tinggi seiring preferensi konsumen yang saat ini dinilai lebih condong pada rumah tapak.
Dalam mengembangkan proyek, APLN juga menggandeng mitra global, salah satunya Shimizu Corporation yang diharapkan dapat menghadirkan standar pembangunan kelas dunia di Podomoro Park Bandung.
Di luar itu, APLN juga tetap menjaga ketersediaan produk apartemen untuk memenuhi kebutuhan pasar urban yang lebih spesifik serta bagi investor dengan pandangan jangka panjang.
Tanpa menyebutkan nominalnya, Justini menyebut tahun ini APLN mengalokasikan belanja modal (capex) untuk pembangunan proyek berjalan. Termasuk di dalamnya hunian, kawasan komersial, serta fasilitas pendukung yang dapat meningkatkan nilai proyek secara keseluruhan.
APLN menilai potensi pasar properti di Indonesia masih besar, tercermin dari permintaan hunian yang terus meningkat. Namun, perseroan turut mencermati sejumlah tantangan. Di antaranya kemungkinan perlambatan penjualan di kota besar, kenaikan biaya konstruksi, hingga potensi penurunan suku bunga setelah penyesuaian BI rate.
Di tengah risiko yang ada, perseroan memastikan bakal terus menjalankan strategi bisnis secara selektif. “Melalui efisiensi, fokus pada segmen dengan daya serap tinggi, serta pengelolaan portofolio yang optimal, kami yakin fundamental APLN tetap sehat,” pungkas Justini. .
Baca Juga: Peruri dan Kemenparekraf Berkolaborasi Perkuat Ekosistem Ekonomi Kreatif Nasional
Selanjutnya: Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Tembus Rp 194,9 Triliun hingga Agustus 2025
Menarik Dibaca: Peruri Bestari Festival Gaungkan Gaya Hidup Berkelanjutan ke Generasi Muda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News