kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Agung Podomoro (APLN) Kantongi Marketing Sales Rp 473,5 Miliar pada Kuartal I-2024


Jumat, 31 Mei 2024 / 18:24 WIB
Agung Podomoro (APLN) Kantongi Marketing Sales Rp 473,5 Miliar pada Kuartal I-2024
ILUSTRASI. Warga mengunjungi Mal Central Park di Jakarta Barat, Selasa (24/8/2021). Agung Podomoro (APLN) Kantongi Marketing Sales Rp 473,5 Miliar di Kuartal I-2024.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID  JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan penjualan pemasaran (marketing sales) di luar PPN senilai Rp 473,5 miliar pada kuartal I-2024. Angka ini meningkat 95,6% dari Rp 242,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Hal ini ditopang oleh gencarnya pembangunan dan penjualan proyek properti Perusahaan di berbagai daerah.

Selain itu, APLN juga mencatatkan pendapatan berulang (recurring income) sebesar Rp 346,2 miliar di kuartal I-2024, meningkat 2,5% dari Rp337,8 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Pendapatan berulang APLN berada dalam tren peningkatan dari tahun ke tahun seiring kinerja sektor perhotelan dan pusat perbelanjaan yang semakin solid dan kuatnya fundamental ekonomi nasional.

Baca Juga: Dorong Peningkatan Kepemilikan Properti, Agung Podomoro (APLN) Gandeng BRI dan BTN

Corporate Secretary PT Agung Podomoro Land Tbk, Justini Omas, menjelaskan pendapatan berulang APLN menyumbang sekitar 48,6% dari total penjualan dan pendapatan Perusahaan sepanjang kuartal I-2024. 

Perusahaan membukukan nilai penjualan dan pendapatan kuartal I-2024 sebesar Rp 712,8 miliar, atau turun dibandingkan Rp 1,1 triliun pada kuartal I-2023.

“Di tengah situasi nasional dan global yang sangat dinamis, kenaikan pendapatan berulang menunjukkan stabilitas dan keberlanjutan segmen bisnis yang menghasilkan pendapatan secara terus-menerus bagi Perusahaan," kata Justini Omas dalam keterangan resmi, Jumat (31/5). 

Ia menambahkan bahwa peningkatan ini mencerminkan keberhasilan strategi perusahaan dalam menjaga dan mengoptimalkan sumber pendapatan dari bisnis perhotelan, sewa properti dan pusat perbelanjaan yang secara konsisten memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan.

Baca Juga: Agung Podomoro (APLN) Optimistis Penjualan Hunian akan Terus Tumbuh, Ini Faktornya

Justini menegaskan APLN terus berupaya memperkuat fundamental bisnis melalui berbagai strategi yang solid dan terukur baik dari sisi penjualan dan pendapatan maupun manajemen biaya. 

Dari sisi penjualan dan pendapatan, beberapa inisiatif dilakukan untuk mengoptimalkan penjualan proyek properti APLN yang tersebar pada sejumlah wilayah di Indonesia. 

Kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, salah satunya perbankan, dilakukan demi mendorong daya beli masyarakat agar semakin mudah mengakses produk properti Perusahaan di tengah tren tingginya suku bunga pembiayaan.

Saat ini APLN terus mengoptimalkan penjualan proyek properti di daerah seperti Bukit Podomoro Jakarta di kawasan Jakarta Timur, Podomoro Park Bandung, Podomoro Golf View di Cimanggis, Kota Podomoro Tenjo di Bogor, Parkland Podomoro Karawang dan Kota Kertabumi di Karawang.

Baca Juga: Agung Podomoro Land Resmikan Masjid Raya Al Azhar Podomoro Park di Bandung

APLN juga masih memiliki dan mengelola sejumlah pusat perbelanjaan premium di Jakarta dan berbagai kota besar di Indonesia, diantaranya: Kuningan City, Senayan City, Emporium Pluit, Central Park, Neo Soho, Deli Park Medan, Baywalk, Festival CityLink Bandung, dan Plaza Balikpapan. 

Perusahaan juga memiliki sejumlah hotel premium diantaranya Pullman Ciawi Vimala Hills, Pullman dan Ibis Styles Bandung Grand Central, Harris dan Pop! Festival CityLink Bandung, Indigo Bali Seminyak, Amaris Thamrin City, dan 101 Urban Jakarta Kelapa Gading.

Justini menambahkan dari sisi strategi manajemen biaya, Perusahaan juga berupaya melakukan berbagai langkah efisiensi dalam operasional bisnis, termasuk menurunkan beban bunga dan biaya keuangan. Pada kuartal I-2024, beban bunga dan biaya keuangan Perusahaan

tercatat Rp110,2 miliar, berkurang 30,1% dari Rp157,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu seiring penurunan jumlah utang Perusahaan. “Pengurangan beban bunga dan biaya keuangan akan menjadi salah satu pilihan strategi efisiensi Perusahaan ke depan,” tambah Justini.

Baca Juga: Agung Podomoro (APLN) Optimistis Pasar Properti di Indonesia Akan Terus Tumbuh

Di antara langkah efisiensi beban bunga dan keuangan yang dilakukan perusahaan adalah dengan cara mencari sumber pembiayaan yang lebih murah. Perusahaan akhirnya memperoleh tambahan pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk senilai Rp1 triliun. 

Pinjaman yang ditarik pada 27 Mei 2024 tersebut digunakan untuk melunasi Senior Notes milik APL Realty Holdings Pte. Ltd., anak usaha APLN di Singapura. Pinjaman tersebut merupakan tambahan plafon dari fasilitas kredit yang sebelumnya telah diperoleh Perusahaan sejak 7 Juli 2023 dengan total outstanding senilai Rp1,95 triliun. 

“Dengan perolehan transaksi pinjaman ini Perusahaan berhasil mengkonversi pinjaman dollar Amerika Serikat ke dalam Rupiah. Penghasilan Perusahaan saat ini dalam bentuk Rupiah, sehingga di masa depan pertumbuhan APLN diharapkan akan lebih positif,” tutup Justini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×