kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UPDATE: Juli, Indonesia ekspor CPO 1,19 juta ton


Jumat, 27 Agustus 2010 / 13:11 WIB
UPDATE: Juli, Indonesia ekspor CPO 1,19 juta ton


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Pengiriman crude palm oil (CPO) ke pasar ekspor pada bulan Juli 2010 lalu sebesar 1,19 juta ton. Angka ekspor tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Juni yang membukukan volume ekspor sebesar 1,13 juta ton.

Berdasarkan catatan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), realisasi ekspor Juli tersebut mengalami kenaikan karena naiknya tambahan permintaan CPO Indonesia dari Bangladesh, Uni Eropa dan Amerika Serikat.

“Untuk Bangladesh, negara yang berada di Asia Selatan ini, menambah impor CPO dan produk turunannya dari Indonesia,” kata Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif GAPKI, di Jakarta, Jumat (27/8)

Bangladesh mengerek impor CPO dari Indonesia sebanyak 27.721 ton pada bulan Juli sehingga total ekspor CPO ke Bangladesh mencapai 86.500 ton. Padahal, ekspor bulan Juni baru ke pasar tersebut hanya sebesar 58.779 ton.

“Semakin dekat Hari Raya Idul Fitri membuat negara ini menjaga pasokan CPO yang diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan minyak masyarakatnya,” kata Fadhil.

Ekspor CPO ke AS dan Eropa mengalami kenaikan sebesar 51.815 ton; atau naik dari ekspor Juni sebesar 231.987 ton menjadi 283.802 ton pada bulan Juli 2010.Pasar Eropa lebih banyak mengusung bahan baku CPO ketimbang bentuk olahan lainnya.

“Ini membuktikan kalau minyak sawit Indonesia tetap diterima di Eropa,” kata Fadhil. Ia menegaskan, tudingan negatif yang seringkali dialamatkan kepada industri sawit nyatanya tidak mempengaruhi permintaan CPO Indonesia.

Ekspor CPO ke AS tersebut terdongkrak sebesar naik 2.000 ton menjadi 17.750 ton pada bulan Juli. “Negeri Paman Sam lebih banyak mendominasi pembelian minyak sawit mentah (CPO),” kata Fadhil.

Ekspor ke China dan India turun

Pasar ekspor yang terlihat memble adalah China dan India. Bulan Juli 2010 lalu, ekspor CPO Indonesia ke India dan China turun dibandingkan bulan Juni. Meski tidak terlalu signifikan, penurunan ekspor CPO tersebut mempengaruhi pertumbuhan kinerja ekspor CPO tahun ini.

“Terjadi penurunan tapi tidak signifikan,” kata Fadhil. Sayangnya, Fadhil enggan membeberkan penyebab anjloknya ekspor ke dua pasar ini.

Ekspor CPO ke China pada bulan Juli 2010 lalu sebesar 107.499 ton; padahal bulan Juni sempat menekuk dua kali lipat lebih besar, yaitu 217.961 ton. Sementara itu, ekspor CPO ke India juga turun menjadi 448.894 ton dari bulan Juni yang mencapai 476.030 ton pada bulan.









Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×