Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ajang Moto GP Mandalika bukan hanya sebagai hiburan semata, namun bentuk investasi jangka panjang Pemerintah Indonesia. Total dana yang diinvestasikan untuk pembangunan Pertamina Mandalika International Street Circuit disebut telah menelan biaya sekitar Rp 1 triliun.
Sejumlah emiten BUMN Karya diketahui telah ditunjuk oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC selaku pengelola sirkuit Mandalika untuk mengerjakan mega proyek di lintasan balap tersebut.
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) misalnya, sebagai kontraktor utama pembangunan Pertamina Mandalika International Street Circuit diketahui telah meneken kontrak sekitar Rp 900 miliar untuk konstruksi paket I yang meliputi pengerjaan jaringan jalan lengkap dengan drainase, box utilitas, lansekap dan penerangan jalan.
Baca Juga: Pertamina Sediakan 50 Booth UMKM di Sirkuit Pertamina Mandalika
Nah, nilai kontrak dari PTPP itu saja sudah hampir mendekati total dana investasi pembangunan Pertamina Mandalika International Street Circuit yang diperkirakan senilai Rp 1 triliun. Nilai itu pastinya melebihi Rp 1 triliun karena masih ada sejumlah BUMN bidang konstruksi lainnya seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya (ADHI), dan PT Waskita Karya (WSKT) yang turut menyediakan infrastruktur di Mandalika.
Belum lagi, PTPP sempat melakukan pengaspalan ulang sebesar 17,5% dari total panjang lintasan yaitu 4,302 kilometer (km). Dengan demikian, bisa jadi dana yang dikeluarkan guna pembangunan sirkuit dan segala fasilitas penunjang telah menembus angka Rp 2 triliun.
Padahal, kondisi pandemi yang masih berjalan membuat penjualan tiket Moto GP belum optimal. Tercatat, di awal Maret penjualan tiket moto GP hanya mampu catatkan sebanyak 21.000 lembar tiket dari total tiket yang tersedia yakni 60.000 tiket. Meskipun, pada akhirnya telah dikonfirmasi bahwa semua tiket nonton Moto GP sudah ludes terjual beberapa hari sebelum ajang Moto GP berlangsung.
Hanya saja, Pemerintah belum mengkalkulasikan berapa pendapatan negara yang dihasilkan dari gelaran moto GP, baik dari penjualan tiket, hotel, akomodasi dan sebagainya.