Reporter: Venny Suryanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ajinomoto Indonesia (Ajinomoto), salah satu perusahaan produsen bumbu penyedap makanan turut menaruh perhatian besar pada bisnis yang ramah lingkungan. Perusahaan juga mengatasi permasalahan penumpukan sampah plastik dengan mengurangi hingga 30% penggunaan material plastik di kemasan produk.
Sementara itu, pabrik Ajinomoto di Mojokerto telah mengurangi penggunaan air hingga 35% yang kemudian mengembangkan inisiasi pemeliharaan lingkungan melalui Peningkatan Pengelolaan Air Limbah (Waste Water Management Improvement).
Director PT Ajinomoto Indonesia Yudho Koesbandryo mengatakan perusahaan juga berupaya mendorong kualitas udara yang lebih baik di mana perusahaan berpartisipasi dalam menurunkan tingkat emisi karbon di Indonesia dengan mengurangi 38.500 ton CO2 (emisi karbon).
Hal itu dilakukan lewat pengurangan konsumsi bahan bakar seluruh transportasi di tempat kerja, memangkas penggunaan tenaga listrik, dan mengatasi kebocoran uap pada peralatan produksi.
Baca Juga: Ajinomoto Gaungkan Peran Gizi Guna Cegah Hipertensi & Peningkatan Kualitas Hidup
“Seperti yang kita tahu, emisi karbon merupakan salah satu penyumbang pencemaran udara yang berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan. Kami terus mengembangkan penelitian penggunaan renewable energy dan biomassseperti solar cell untuk pembangkit listrik dan sisa-sisa pertanian semacam sekam padi untuk energi biomasa,” jelas Yudho kepada Kontan.co.id, Senin (15/8).
Dia menambahkan, kesehatan lingkungan sekitar menjadi hal terpenting dari tahun ke tahun, karena kualitas hidup manusia sangat bergantung dari seberapa bersihnya ekosistem di sekitar.
Ubtuk itu, secara khusus, Ajinomoto telah memulai penggunaan bahan baku kemasan yang ramah lingkungan yaitu kombinasi kertas dan film. Adapun produk tersebut telah diakui oleh MURI sebagai inovasi untuk kemasan ramah lingkungan yaitu pada produk dengan brand AJI-NO-MOTO.
“Kami juga turut berkontribusi mengatasi permasalahan penumpukan sampah plastik dengan mengurangi hingga 30% penggunaan material plastik di kemasan,” ungkapnya.
Pengurangan penggunaan material plastik juga diikuti oleh Brand Masako secara bertahap mulai Oktober 2021. Selain itu, perusahaan tak hanya mengurangi penggunaan material plastik pada kemasan saja, namun bumbu Masako juga melakukan pengurangan plastik pada bagian header part.
“Gerakan Masako no inner plastic dan take out header part ini jika dibandingkan dengan packaging sebelumnya, dapat mengurangi penggunaan plastik sebesar 8,4%,” katanya.
Baca Juga: Ajinomoto Ajak Media Keliling Pabrik di Karawang
Dengan turut peduli terhadap lingkungan, Ajinomoto pun melihat prospek bisnisnya akan bertumbuh ke depannya. Hal itu terutama dengan adanya pelonggaran PPKM yang terjadi pasca pandemi Covid-19, perusahaan pun optimis angka penjualan akan terus naik.
Sementara itu, untuk mendongkrak penjualan produk di tahun ini, perusahaan giat untuk melakukan penjualan secara offline.
“Di samping itu kami juga mengembangkan penjualan secara online di marketplace,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News