kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Akindo Pastikan Stok Kedelai Nasional Aman hingga Akhir Tahun 2025


Minggu, 26 Oktober 2025 / 16:05 WIB
Akindo Pastikan Stok Kedelai Nasional Aman hingga Akhir Tahun 2025
ILUSTRASI. Harga kedelai naik: Para santri memproduksi tempe di Pondok Pesantren Sirajussaadah, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/11/2022). KONTAN/Baihaki/8/11/2022. Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) memastikan pasokan kedelai nasional masih dalam kondisi aman hingga akhir tahun.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) memastikan pasokan kedelai nasional masih dalam kondisi aman hingga akhir tahun.

Ketua Umum Akindo, Hidayatullah Suralaga menyampaikan, pasokan kedelai di dalam negeri saat ini mampu mencukupi kebutuhan pengrajin tahu dan tempe nasional untuk dua bulan ke depan. 

“Kondisi stok kedelai nasional setiap bulannya cukup aman untuk memenuhi kurang lebih dua bulan kebutuhan pengrajin tempe dan tahu yang berada pada kisaran 220.000–250.000 ton per bulan,” ujar Hidayatullah kepada Kontan, Sabtu (25/10/2025).

Baca Juga: Melongok Kelompok Budidaya Lebah Madu Binaan Medco E&P di Muara Enim

Ia menjelaskan, tren permintaan kedelai dalam lima tahun terakhir relatif stagnan di kisaran 2,6 juta hingga 3 juta ton per tahun. 

Menurutnya, hingga saat ini belum terlihat adanya peningkatan konsumsi kedelai di pasar domestik imbas dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan pemerintah. 

“Namun ke depannya, kami berharap program MBG dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan konsumsi kedelai di dalam negeri,” tambahnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi impor kedelai selama delapan bulan pertama tahun ini (Januari–Agustus 2025) tercatat sebesar 1,69 juta ton atau turun 10,31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Meski demikian, Hidayatullah menegaskan bahwa komitmen para importir anggota Akindo akan memastikan ketersediaan stok kedelai tetap aman hingga akhir tahun. 

“Kami perkirakan stok kedelai cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen di dalam negeri, khususnya para pengrajin tempe dan tahu nasional,” pungkasnya.

Baca Juga: Kurangi Ketergantungan Impor, Gakoptindo Usul Kualitas Bibit Kedelai Diperbaiki

Selanjutnya: Harga Kakao Global Tinggi, Tapi Ekspor Kakao Tak Bertenaga

Menarik Dibaca: IHSG Diperkirakan Terkoreksi, Ini Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (27/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×