kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akselerasi Transisi Energi, PGN Dorong Tiga Proyek Strategis


Jumat, 10 Juni 2022 / 15:05 WIB
Akselerasi Transisi Energi, PGN Dorong Tiga Proyek Strategis
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN).


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina menargetkan akselerasi transisi energi melalui sejumlah proyek strategis. Adapun, transisi energi yang berkelanjutan ini bakal dilakukan melalui penguatan pasokan gas dan perluasan infrastruktur gas bumi.

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Azis menjelaskan, komitmen ini juga mengutamakan pembangunan rendah emisi untuk mendukung program pemerintah mencapai netral karbon 2060. 

Program pertama yakni regasifikasi pembangkit-pembangkit listrik yang ada di sebagian besar timur Indonesia. Berdasarkan Kepmen ESDM No. 2 Tahun 2022, regasifikasi pembangkit listrik akan dilakukan di 33 lokasi, total kapasitas pembangkit 1,198 MW dan penggunaan gas bumi 83,74 BBTUD.

Baca Juga: BPH Migas dan PGN Lakukan Uji Petik Jargas di Jateng-Jatim

“Melalui proyek regasifikasi yaitu mengkonversi penggunaan fuel dan batu bara menggunakan gas bumi pada penggunaan listrik maka PGN optimis mencapai zero net emission. Apabila regasifikasi ini bisa dilakukan secara penuh, akan menekan emisi 650.000 ton CO² tiap tahunnya. Jika digabung dengan proyek Refinary dan Jargas, total pemanfaatan gasnya bisa menekan emisi sekitar 5 juta ton CO² tiap tahunnya,” kata Faris dalam keterangan resmi, Jumat (10/6).

Kedua, konversi ke gas bumi masih dan akan terus berjalan melalui gasifikasi di refinery yang berada di RU II Dumai, RU III Plaju, RU VI Balongan, RU IV Cilacap, TPPI, GRR Tuban, dan RU V Balikpapan.

“Semoga kami bisa mewujudkan proyek-proyek tersebut yang memberikan multibenefit yaitu gas sebagai energi bersih bisa hadir menggantikan fossil fuel. Dengan total 560 BBTUD gasifikasi refinery dapat menekan emisi karbon sampai dengan 4,3 juta ton CO² per tahun,” ujar Faris.

Baca Juga: Kompak, Emiten BUMN Tambang dan Energi Bagi-Bagi Dividen

Ketiga, pemanfaatan gas bumi di sektor rumah tangga. Hingga kini telah hadir 750 ribu sambungan jaringan gas rumah tangga yang tersebar di 17 Provinsi dan 67 Kota/Kabupaten. PGN telah berhasil menghadirkan solusi energi yang berkelanjutan, bersih, dan mudah di akses 24 jam.

“Dengan target skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) 4 juta sambungan rumah tangga pada tahun 2024. Satu juta jaringan gas untuk sektor rumah tangga, dapat menekan emisi karbon hingga 60.000 CO² tiap tahunnya. Program ini dapat membantu pemerintah menurunkan impor LPG dan menekan biaya subsidi energi,” imbuh Faris.

Faris mengungkapkan, PGN optimistis pemanfaatan gas bumi di Indonesia bakal meningkat pasca pandemi covid-19. Selain itu, gas bumi dinilai sebagai energi fosil paling bersih dan sangat tepat untuk dimanfaatkan salam transisi energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×