kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akses makin mudah, ekonomi daerah makin bergairah


Senin, 20 Januari 2014 / 21:01 WIB
Akses makin mudah, ekonomi daerah makin bergairah
ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan di sektor konstruksi menilai rencana kenaikan harga BBM subsidi bisa memberi pengaruh bisnis./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/26/07/2022.


Reporter: Oginawa R Prayogo, Herry Prasetyo, Revi Yohana | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Pemerintah tengah serius mengerjakan seabrek proyek pembangunan bandara baru. Selain memudahkan akses, kehadiran bandara anyar itu diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi. 

Tahun ini, pemerintah menargetkan mengoperasikan sembilan bandara baru. Bandara tersebut antara lain Bandara Bawean di Pulai Bawean, Jawa Timur, Bandara Bone di Sulawesi Selatan, Bandara Pagar Alam di Sumatra Selatan, dan Bandara Sumarorong di Sulawesi Barat. Lalu ada tiga bandara baru di Maluku, yakni Bandara Saumlaki Baru, Bandara Tual Baru (Ibra), dan Bandara Kuffar. Sisanya, Bandara Marinda atau Waisai di Raja Ampat, Papua Barat, serta Bandara Kamanap dan Bandara Waghete Baru di Papua.

Pemerintah juga menargetkan mengoperasikan delapan bandara baru pada tahun 2016. Bandara tersebut adalah Bandara Enggano di Bengkulu, Bandara Muarateweh di Kalimantan Tengah, Bandara Tebelian Baru di Kalimantan Barat, dan Bandara Tojo Una-Una di Sulawesi Tengah. Selanjutnya Bandara Miangas di Sulawesi Utara, Bandara Namniwel di Maluku, Bandara Moa di Maluku, dan Bandara Werur di Papua.

Pada tahun berikutnya, pemerintah menargetkan mengoperasikan enam bandara anyar. Bandara tersebut antara lain Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, Bandara Murung Raya di Kalimantan Tengah, dan Bandara Morowali di Sulawesi Tengah. Lalu Bandara Siau di Sulawesi Utara, Bandara Segun di Papua Barat, dan Bandara Nabire Baru di Papua.

Seabrek proyek pembangunan bandara tentu bukan tanpa alasan. Sebagai negara kepulauan dengan jumlah pulau mencapai 13.000, Indonesia membutuhkan moda transportasi yang lebih cepat dan efisien. Sementara, hingga tahun 2010, jumlah bandara di Indonesia tercatat sebanyak 233 bandara.

Direktur Kebandarudaraan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Bambang Tjahjono mengatakan, tujuan utama pembangunan bandara adalah konektivitas  antardaerah. Kehadiran bandara yang melayani penerbangan perintis bisa menghubungkan daerah terisolasi atau terpencil yang belum memiliki moda transportasi lain. Selain itu, kehadiran bandara bisa mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Sasaran akhirnya mendukung program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Kehadiran bandara baru di daerah juga akan mendongkrak bisnis pengiriman barang alias logistik. Public Relations Manager Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Riska Dewi, bilang kehadiran bandara baru mendorong pengiriman barang lebih cepat dan tujuan pengiriman kian banyak.

Namun, Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Jasa Ekspres Indonesia (Asperindo) Syarifuddin, mengingatkan pembangunan bandara baru harus disertai perbaikan infrastruktur di daerah tersebut sehingga perdagangan bisa tumbuh dan berkembang. “Dengan begitu, pengiriman bisa dua arah,” katanya.

Salah satu maskapai yang tertarik membuka rute di bandara baru adalah Garuda Indonesia. Faik Fachmi, Direktur Layanan Garuda Indonesia, mengatakan Garuda akan membuka beberapa rute baru ke kota kecil di wilayah Indonesia Timur. Selain Garuda, Aviastar Mandiri juga berencana menambah dua rute penerbangan perintis. Saat ini, Aviastar merupakan satu-satunya maskapai yang melayani rute Jakarta–Bungo. “Kami masih menunggu penambahan pesawat,” kata Direktur Operasi Aviastar, Rahmat Nugroho.

Sementara, Sutito Zainudin, GM Marketing Sky Aviation, mengatakan akan mengkaji bandara yang memiliki potensi pasar bagus terlebih dahulu. “Kami sekarang tengah mengincar rute ke Wakatobi,” katanya.

Rute penerbangan bakal kian menjangkau banyak daerah. Semoga layanan bandara baru tidak mengecewakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×