Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pendapatan PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) diperkirakan melandai di sembilan bulan pertama tahun 2020. Proyeksi ini berdasar pada bisnis jasa penunjang kapal lepas pantai yang melesu di kuartal ketiga tahun ini.
Sekretaris Perusahaan PT Logindo Samudramakmur Tbk, Adrianus Iskandar mengatakan, aktivitas perusahaan minyak dan gas (migas) berkurang di kuartal ketiga akibat fluktuasi harga minyak. Hal ini pada gilirannya berdampak turunnya utilisasi kapal LEAD.
Prediksi Adrianus, utilisasi kapal perusahaan di kuartal III 2020 akan berada di bawah 70% dari total 44 unit kapal. Pada kuartal I dan II 2020 lalu, utilisasi kapal LEAD berada di atas 70%.
Baca Juga: Sudah melantai di BEI, ini target Kurniamitra (KMDS) selanjutnya
“Ada beberapa kapal kami yang ada kontrak sewanya tetapi terpaksa diberhentikan sementara sampai menunggu aktivitas kembali normal,” kata Adrianus saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (9/9).
Sebagai gambaran, LEAD tercatat membukukan pendapatan sebesar US$ 16,82 juta sepanjang Januari - September tahun 2019 lalu. Angka tersebut terdiri atas pendapatan dari jasa sewa kapal sebesar US$ 16,03 juta dan jasa pelayaran lainnya sebesar US$ 785.698.
Meski melandai di kuartal III 2020, LEAD masih berpegang pada target pendapatan sebesar US$ 26 juta sampai tutup tahun nanti. Untuk mengejar target tersebut, LEAD akan terus berupaya mencari tender-tender jasa penunjang kapal lepas pantai baru, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Sasarannya antara lain meliputi perusahaan migas maupun kontraktor-kontraktor teknikal yang bekerja di laut seperti kontraktor pemasangan kabel optik bawah laut, penunjang operasi perusahaan migas, dan lain-lain.
Baca Juga: Erajaya Swasembada (ERAA) menyerap belanja modal Rp 197 miliar
Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, LEAD telah mencatat total perolehan kontrak sebesar US$ 18 juta. Pengerjaan kontraknya memiliki jangka waktu yang bervariasi, mulai dari 1 bulan, 2 bulan, hingga 3 tahun. Sementara itu, pengerjaannya ada yang dimulai sejak Januari 2020, namun ada pula yang baru dimulai pada September 2020 dan kuartal keempat 2020 mendatang.
Pada paruh kedua, LEAD masih mengejar kontrak-kontrak baru dengan mengikuti beberapa tender jasa kapal dari perusahaan-perusahaan migas. Kalau ditotal, nilai kontrak yang tengah dikejar di paruh kedua mencapai US$ 14 juta. Dus, total perolehan kontrak baru sebesar US$ 32 juta di sepanjang tahun 2020 apabila tender-tender tersebut berhasil dimenangkan.
Kalau tembus, beberapa dari tender baru yang didapat pada semester kedua tahun ini akan mulai digarap pada kuartal IV 2020 mendatang, sementara pengerjaan sebagian lainnya baru akan dimulai tahun depan.
Jangka waktu kontrak dari tender yang sedang diikuti pada semester kedua bervariasi. “Untuk saat ini, tender yang kami ikuti kebanyakan kontraknya kurang dari 1 tahun, tetapi ada 2 buah tender untuk kontrak 3 tahun,” jelas Adrianus.
Untuk menunjang kinerja, LEAD menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai 1,4 juta. Sampai dengan akhir Juni 2020 lalu, LEAD telah menyerap US$ 800.000 dana capex untuk membiayai docking alias perbaikan serta menjaga kesiapan kapal untuk berlayar.
Baca Juga: Red Planet Indonesia Targetkan Okupansi 60% sampai Akhir 2020
Ke depannya, alokasi penggunaan capex LEAD masih sama, yakni untuk keperluan docking kapal. Emiten tersebut belum memiliki rencana membeli kapal baru pada paruh kedua tahun ini.
Sepanjang Januari - Juni 2020 lalu, LEAD mencatatkan pendapatan sebesar US$ 13,27 juta, tumbuh 33,42% dibanding pendapatan perusahaan pada periode sama tahun sebelumnya. Seiring kenaikan pendapatan, LEAD berhasil menekan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih dari semula US$ 6,22 juta menjadi US$ 1,20 juta.
Selanjutnya: Akasha Wira International (ADES) segera memproduksi sanitizer dan disinfektan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













