kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Alasan konglomerat banyak masuk bisnis teknologi


Rabu, 30 Agustus 2017 / 20:06 WIB
Alasan konglomerat banyak masuk bisnis teknologi


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Konglomerat Indonesia terus ekspansi ke bisnis teknologi. Lihat saja grup Lippo dan Djarum yang memantapkan kaki ke bisnis e-commerce.

Usman Akhtar, Partner and Indonesia Head of Financial Investors Practice Bain & Company menjelaskan, fenomena ini memang menjadi tren. Generasi keluarga termuda makin punya pemikiran terbuka. "Generasi muda tersebut banyak yang studi di negara lain. Mereka jadi lebih terbuka dan melihat bisnis mana yang bisa dikembangkan," kata Usman, Rabu (30/8).

Menurutnya, hal ini terjadi saat kompetisi bisnis utama di domestik makin ketat. Ditambah lagi, pasar ASEAN terbuka serta pemain global yang masuk makin banyak. "Nah mereka pun mengevaluasi core bisnis utama mereka apa. Ketika lihat peluang bisnis lain, mereka pun memasukkan private investor untuk memasukan nilai tambah," lanjutnya.

Menurutnya, kisah sukses pernah terjadi saat Grup Sampoerna melepas saham ke Phillip Morris. Dana yang diterima kemudian dikelola ke bisnis lain yang bisa memberi keuntungan lebih cepat. "Kita akan terus lihat tren ini masih ada ke depannya," kata Usman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×