kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Alasan konglomerat banyak masuk bisnis teknologi


Rabu, 30 Agustus 2017 / 20:06 WIB
Alasan konglomerat banyak masuk bisnis teknologi


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Konglomerat Indonesia terus ekspansi ke bisnis teknologi. Lihat saja grup Lippo dan Djarum yang memantapkan kaki ke bisnis e-commerce.

Usman Akhtar, Partner and Indonesia Head of Financial Investors Practice Bain & Company menjelaskan, fenomena ini memang menjadi tren. Generasi keluarga termuda makin punya pemikiran terbuka. "Generasi muda tersebut banyak yang studi di negara lain. Mereka jadi lebih terbuka dan melihat bisnis mana yang bisa dikembangkan," kata Usman, Rabu (30/8).

Menurutnya, hal ini terjadi saat kompetisi bisnis utama di domestik makin ketat. Ditambah lagi, pasar ASEAN terbuka serta pemain global yang masuk makin banyak. "Nah mereka pun mengevaluasi core bisnis utama mereka apa. Ketika lihat peluang bisnis lain, mereka pun memasukkan private investor untuk memasukan nilai tambah," lanjutnya.

Menurutnya, kisah sukses pernah terjadi saat Grup Sampoerna melepas saham ke Phillip Morris. Dana yang diterima kemudian dikelola ke bisnis lain yang bisa memberi keuntungan lebih cepat. "Kita akan terus lihat tren ini masih ada ke depannya," kata Usman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×