Reporter: Adisti Dini Indreswari, Adinda Ade Mustami | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Produsen roti asing membidik pasar Indonesia sekaligus menghangatkan persaingan di tingkat ritel. Kabar teranyar, produsen roti asal Jepang, Yamazaki Baking, masuk ke pasar Indonesia dengan menggandeng salah satu peritel minimarket, yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
Sumber Alfaria Trijaya, pemilik hak waralaba Alfamart, mulai menjual roti besutan Yamazaki dengan merek Paroti. Kini, di gerai Alfamart jumlah produk Paroti dan Sari Roti, produk buatan PT Nippon Indosari Corpindo, hampir sebanding.
Reuters melaporkan, Alfamart dan Yamazaki telah membentuk perusahaan patungan (joint venture) sejak November tahun lalu. Namun, manajemen Alfamart belum bisa dimintai keterangannya terkait dengan kerjasama itu.Yang pasti, kongsi Alfamart dan Yamazaki menambah sengit persaingan dan berpotensi menekan sejumlah produsen roti, termasuk Sari Roti.
Untuk memasarkan produknya, Sari Roti antara lain mengandalkan jaringan ritel PT Indomarco Prismatama, pemilik minimarket Indomaret. Kendati demikian, Nippon Indosari belum berencana menjalin kerjasama khusus dengan Indomaret. "Kami hanya kerjasama biasa antara pemasok dan peritel," ujar Direktur Pemasaran Indomarco Prismatama, Wiwiek Yusuf kepada KONTAN, Selasa (27/5). Apalagi, Sari Roti bukan satu-satunya merek roti yang dijajakan di Indomaret.
Produsen roti lainnya yang menggandeng peritel adalah PT Asa Foodenesia Abadi alias Asa Foods. Perusahaan ini menggandeng PT Lion Super Indo, pemilik jaringan supermarket Super Indo. "Kerjasama antara kami dan Super Indo sederhana, hanya trading biasa," tutur Andreas Sutanto, President dan CEO Asa Foods, Senin (27/5).
Asa Foods memproduksi semua merek roti Super Indo. Salah satu produknya kue sifon dengan merek Super Indo 365. Tidak ada kontrak khusus antara Asa Foods dan Super Indo. "Tapi memang kami menjadi pemasok mereka sejak 2009," ungkap Andreas.
Kontribusi Super Indo terhadap pendapatan Asa Foods masih sekitar 20%. Secara keseluruhan, pertumbuhan bisnis roti diprediksi mencapai 30% pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News